Senin 01 Sep 2025 06:02 WIB

Sapma PP Tolak Segala Bentuk Demontrasi Menjurus Anarkisme

Aksi turun ke jalan tetap harus dilakukan secara tertib dalam koridor demokrasi.

Ketua Umum Sapma PP, Aulia Arief.
Foto: Republika.co.id
Ketua Umum Sapma PP, Aulia Arief.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah wilayah di Indonesia terhitung sejak Jumat (29/8/2025) hingga Ahad (31/8/2025) dini hari WIB, menjadi ajang keprihatinan elemen masyarakat. Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) menyampaikan harapan agar aksi massa dapat berlangsung damai tidak menjurus kepada pelampiasan anarkis.

Ketua Umum Sapma PP, Aulia Arief menilai, penyampaian aspirasi penting untuk demokrasi. Namun, tetap harus dilakukan secara tertib dalam koridor demokrasi tanpa provokasi maupun perusakan fasilitas umum.

Baca Juga

"Menyikapi eskalasi situasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, Sapma Pemuda Pancasila dengan tegas menolak segala bentuk anarkisme yang merusak ketertiban dan persatuan bangsa. Demonstrasi adalah hak konstitusional sebagai ruang penyampaian aspirasi rakyat, bukan ajang untuk melakukan tindakan kekerasan dan perusakan," kata Aulia di Jakarta, Ahad (31/8/25).

Menurut Aulia, demonstrasi merupakan ruang aspiratif yang sejatinya jauh dari paham anarkisme. Pasalnya, demonstrasi adalah bentuk penyampaian pendapat di muka umum yang dilindungi oleh konstitusi.

"Kami mengingatkan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menghormati aturan hukum. Anarkisme bukanlah solusi, melainkan ancaman serius yang dapat memecah belah bangsa dan mengganggu stabilitas nasional. Tindakan anarkis hanya akan merugikan masyarakat luas dan menghambat proses demokrasi yang sehat," ucap Aulia.

Sebagai salah satu elemen masyarakat yang taat kepada nilai-nilai berbangsa, kata dia, Sapma PP prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini. Aulia mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan perdamaian.

"Sapma Pemuda Pancasila mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kerukunan, guyub rukun, dan semangat persatuan. Mari kita gunakan ruang demokrasi dengan bijak, melalui dialog dan aksi damai yang konstruktif. Persatuan dan kedamaian adalah fondasi utama untuk membangun Indonesia yang kuat dan berkeadilan," ucap Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement