Kamis 21 Aug 2025 13:38 WIB

Mensyarah Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat cerminan dari ajaran Islam yang holistik.

Anak bersekolah (ilustrasi). Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) dirancang untuk membangun karakter anak menjadi pribadi yang berintegritas, produktif, dan kolaboratif serta membentuk pola hidup sehat dan tanggung jawab yang mendalam.
Foto: Republika/Prayogi
Anak bersekolah (ilustrasi). Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) dirancang untuk membangun karakter anak menjadi pribadi yang berintegritas, produktif, dan kolaboratif serta membentuk pola hidup sehat dan tanggung jawab yang mendalam.

Oleh : Edy Kuscahyanto, Direktur MUI-TV, Alumni Standardisasi Da’i MUI

REPUBLIKA.CO.ID, Tujuan pendidikan nasional baik yang ada di dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 31 ayat 3, dan juga yang ada di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 secara tegas menyebutkan pendidikan adalah untuk membentuk manusia berkarakter dan budaya bangsa Indonesia yang beriman bertakwa berakhlak mulia.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti pada awal kepemimpinannya meluncurkan kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) pada bulan Desember 2024. Program ini dirancang untuk membangun karakter anak menjadi pribadi yang berintegritas, produktif, dan kolaboratif serta membentuk pola hidup sehat dan tanggung jawab yang mendalam.

Tujuh kebiasaan utama dalam program ini adalah bangun pagi, kemudian beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan juga tidur cepat.

Kecerdasan menurut Abdul Mu’ti harus membentuk manusia yang berakhlak mulia, bermoral luhur, punya kepribadian dan karakter yang kuat, oleh karena itu kebijakan 7 KAIH ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama mewujudkan tujuan pendidikan sesuai yang terkandung dalam undang-undang.

Menurut Abdul Mu’ti kebiasaan adalah habitual proses, proses yang bila dikerjakan secara terus-menerus meski sangat ringan tetapi bila dilaksanakan rutin hasilnya luar biasa. Dalam teori perubahan threshold, yaitu melakukan perubahan besar dengan langkah-langkah kecil yang rutin.

Dicontohkan untuk bisa berubah, kuda liar yang tidak pernah membawa beban diberi beban ringan dulu, secara bertahap beban dinaikkan hingga akhirnya mampu terbiasa mengangkut beban seberat manusia. Sebuah kebiasaan baru pun terbentuk.

Kenapa angka tujuh, menurut Abdul Mu’ti dalam teori disebutkan orang bisa mengingat sesuatu dengan baik dalam rentang angka 5 sampai angka 9. Angka tujuh juga menjadi pilihan penilaian sebagai pembatas antara orang yang masuk kategori baik dan masuk kategori tidak baik.

Bagaimana Gerakan 7 KAIH dalam pandangan Islam. Sebagai suatu upaya memaparkan harmonisasi kesesuaian antara nilai Gerakan 7 KAIH dengan nilai-nilai keislaman, menarik untuk mengkaji dan menelaah secara syar’i dalam perspektif Islam, apakah gerakan ini sejalan dengan substansi nilai keislaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement