REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 8.737 narapidana binaan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjepas) Jawa Tengah (Jateng) menerika remisi dalam rangka peringatan HUT RI ke-80. Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Klas IIA Semarang, Ahad (17/8/2025).
Penyerahan remisi secara simbolis dilakukan oleh Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Kepala Kanwil Ditjenpas Jateng Mardi Santoso. Jajaran Forkopimda Jateng turut menghadiri acara tersebut.
Mardi Santoso mengatakan, tahun ini terdapat dua macam remisi yang diberikan, yakni remisi umum dalam rangka peringatan HUT RI dan remisi dasawarsa yang diberikan setiap 10 tahun sekali.
Mardi mengungkapkan, terdapat 9.964 penerima remisi dasawarsa, terdiri dari 9.871 penerima remisi dasawarsa narapidana dan 93 penerima remisi dasawarsa anak binaan.
Dari jumlah warga binaan yang menerima remisi dasawarsa, sebagian di antaranya turut menerima remisi umum. Total penerima remisi umum sebanyak 8.737 orang, terdiri atas 8.668 penerima remisi umum narapidana dan 69 penerima remisi umum anak binaan.
Ribuan narapidana tersebut berasal dari berbagai golongan tindak pidana, meliputi: pidana umum, terorisme, narkotika, korupsi, pembalakan liar, pencucian uang, dan perdagangan orang atau TPPO. "Dari jumlah (penerima remisi) tersebut, ada 173 narapidana dan satu anak binaan yang langsung bebas melalui Remisi Umum II, serta 147 narapidana bebas lewat Remisi Dasawarsa II," kata Mardi.
Sementara untuk jumlah satuan kerja penerima remisi umum dan remisi dasawarsa di Jateng sebanyak 50 unit, terdiri atas 31 lembaga pemasyarakatan, 18 rutan, dan satu LPK. Puluhan satuan kerja tersebut mengusulkan remisi umum dan remisi dasawarsa untuk narapidana dan anak binaan yang memenuhi syarat administrasi.
"Satuan kerja yang menerima remisi umum dan remisi dasawarsa terbanyak adalah Lapas Kelas I Semarang, terdiri atas remisi umum sejumlah 794 orang dan remisi dasawarsa sejumlah 874 orang. Ini menjadi terbanyak karena memang populasi warga binaan di Lapas itu paling banyak," ungkap Mardi.