REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Hamas menegaskan tidak akan meletakkan senjata kecuali negara Palestina merdeka didirikan. Pernyataan itu menepis tuntutan sejumlah negara Arab dan Barat yang ingin Hamas melucuti senjata.
"Perlawanan bersenjata kami akan berhenti kecuali melalui pemulihan penuh hak-hak nasional kami, terutama adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," ujar Hamas lewat pernyataannya.
Negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata 60 hari dalam perang Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera berakhir pekan lalu dengan jalan buntu.
Pada Selasa, Qatar dan Mesir, yang memediasi upaya gencatan senjata, mendukung deklarasi Prancis dan Arab Saudi yang menguraikan langkah-langkah menuju solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Mereka menyatakan bahwa, sebagai bagian dari jalan damai ini, Hamas harus menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina yang didukung Barat.
Dalam pernyataannya, Hamas, yang telah mendominasi Gaza sejak 2007 tetapi telah digempur secara militer oleh Israel dalam perang tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak dapat melepaskan haknya untuk melakukan perlawanan bersenjata.
View this post on Instagram