REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung tengah menyusun tahapan pelaksanaan operasional angkutan kota (angkot) pintar di Kota Bandung terkait menyangkut rencana penghapusan trayek angkot. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan kajian mendalam.
"Terkait angkot pintar kita ada tahapan-tahapannya. Karena segala sesuatu itu perlu ada kajian. Nah kita tahun 2025 ini, ya kan beliau (wali kota) itu 2025 sampai 2029. Apa yang harus kita lakukan dari 2025 sampai 2029 itu sudah ada tahapannya," ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Rasdian Setiadi, Senin (28/7/2025).
Di tengah kajian dan rencana penggunaan angkot pintar, ia mengatakan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) bakal berjalan di tahun 2026 untuk pembenahan infrastruktur. Akibat pembangunan itu, ia menyebut trayek angkot yang terkena jalur BRT bakal hilang.
"Bagaimana trayek-trayek itu, ada yang nanti kena jalur BRT, yang overlay. Overlay itu mungkin nanti jalurnya, trayeknya itu akan nggak ada dengan kehadiran BRT," kata dia.
Dengan hilangnya trayek yang ada, ia menyebut bakal melakukan rerouting atau pengalihan trayek ke trayek baru. Namun, trayek yang tidak terkena jalur BRT masih tetap ada.