Sabtu 28 Jun 2025 11:46 WIB

Iran Minta PBB Kecam Ancaman Terhadap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei

Iran menilai AS dan Israel melanggar Piagam PBB.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Iran meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam ancaman yang baru-baru ini dilontarkan Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Permintaan itu disampaikan secara resmi oleh Perwakilan Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (27/6/2025) menulis di Truth Social bahwa dia "tahu persis" di mana Khamenei berada, tetapi tidak akan membiarkan Israel atau militer AS "mengakhiri hidupnya." Trump mengeklaim bahwa ia menyelamatkan Khamenei "dari kematian yang sangat buruk dan memalukan."

Baca Juga

"Ancaman sembrono dan disengaja oleh pejabat senior tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap Piagam PBB, khususnya Pasal 2(4), yang secara tegas melarang ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara," kata utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dalam suratnya pada Jumat.

"Mereka juga melanggar prinsip-prinsip hukum internasional yang sudah kukuh, termasuk hak Kepala Negara untuk tidak diganggu gugat, dan merupakan hasutan yang jelas untuk melakukan terorisme negara," imbuh surat tersebut.

Surat tersebut ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Keamanan PBB untuk bulan Juni, Duta Besar Guyana untuk PBB Carolyn Rodriguez-Birkett, dan Presiden Majelis Umum PBB Philemon Yang. Iravani meminta PBB mengutuk ancaman pembunuhan oleh Israel dan AS itu dan "mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan akuntabilitas atas tindakan-tindakan yang salah secara internasional ini."

Misi Tetap Iran di PBB menyatakan di X bahwa mereka mendesak Guterres, Rodriguez-Birkett dan Yang untuk "menjalankan tanggung jawab hukum mereka terhadap retorika kriminal dan provokatif tersebut."

Pada Kamis (26/6/2025), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendeklarasikan kemenangan Iran atas Israel setelah konflik yang berlangsung selama 12 hari. Dia juga mengatakan bahwa Teheran yakin telah memenangkan konfrontasi dengan Washington, menyusul serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara, Sputnik-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement