Sabtu 28 Jun 2025 11:07 WIB

Menlu Araghchi: Israel tak Punya Pilihan Minta Bantuan 'Ayah' Trump Agar tak Diratakan Rudal Iran

Araghchi mengingatkan Trump agar tak menebar ancaman terhadap Ayatollah Khamenei.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Donald Trump.
Foto: Kobi Gideon/GPO
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan, bahwa rezim Israel tak punya pilihan untuk lari meminta bantuan kepada 'ayah' Donald Trump untuk menghindari negaranya diratakan oleh rudal-rudal Iran. Dalam unggahannya di X, Jumat (27/6/2025), Araghchi juga menyinggung pernyataan Trump yang dinilainya telah menebar ancaman terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, menggambarkan Trump sebagai 'ayah' dalam konteks perang Iran dan Israel. Trump mengilustrasikan Iran dan Israel seperti "dua anak dia lapangan sekolah" yang terlibat dalam sebuah "perkelahian besar".

Baca Juga

Dalam unggahannya di X, Araghchi mengatakan, "Rakyat Iran yang kuat dan hebat, yang menunjukkan kepada dunia bahwa rezim Israel TIDAK PUNYA PILIHAN kecuali LARI ke 'ayah' untuk menghindari diratakan oleh rudal-rudal kami, tidak menerima ancaman dan hinaan dengan baik hati. Jika ilusi mengantar kepada kesalahan yang lebih buruk, Iran tidak akan ragu untuk mengungkap Kemampuan Aslinya, yang tentunya akan MENGAKHIRI delusi apapun tnteng kekuatan Iran."

Araghchi juga mengingatkan Trump untuk tidak mengancam Ayatollah Ali Khamenei. "Jika Presiden Trump benar-benar menginginkan sebuah kesepakatan, dia harus meninggalkan sikap tak menghormati dan nada bicara yang tidak bisa diterima terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, dan berhentilah menyakiti jutaan pengikutnya," tulis Araghchi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement