REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tingginya antusiasme masyarakat dalam mencari pekerjaan kembali menjadi sorotan publik. Job Fair yang digelar di Kota Bekasi beberapa pekan lalu justru berakhir ricuh akibat buruknya pengelolaan dan sistem antrean. Ribuan pencari kerja berdesakan sejak pagi, namun sebagian besar tidak berhasil masuk ke lokasi meskipun telah datang lebih awal.
Kericuhan ini mencerminkan tingginya angka pengangguran dan ketidaksiapan sistem rekrutmen terbuka yang layak. Di sisi lain, situasi ini juga menjadi celah bagi maraknya penipuan lowongan kerja, terutama di ranah digital.
Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), modus penipuan kini semakin canggih dan menyasar pencari kerja melalui media sosial serta aplikasi pesan. Tawaran pekerjaan ringan seperti menyukai konten atau mengikuti akun tertentu, kerap digunakan sebagai umpan. Selanjutnya, korban diminta mentransfer uang dengan alasan “peningkatan tugas” atau “deposit bersama”, disertai bukti transfer palsu dan grup percakapan palsu yang terkesan profesional.
Melihat fenomena tersebut, Nusa Mandiri Career Center (NCC), lembaga karier di Universitas Nusa Mandiri (UNM) memberikan imbauan resmi kepada mahasiswa dan alumni UNM yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis.
“Kami sangat prihatin dengan maraknya penipuan berkedok lowongan kerja. Kami mendorong seluruh mahasiswa dan alumni UNM agar lebih kritis dan selektif. Jangan mudah percaya pada tawaran kerja yang menjanjikan uang instan, apalagi jika diminta transfer dana di awal proses,” ujar Muhamad Faisal, Kepala NCC UNM, Rabu (25/6/2025).
Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Nusa Mandiri Anton juga menyoroti pentingnya literasi digital sebagai bagian dari kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Dia mengatakan literasi digital harus menjadi bekal utama mahasiswa.
Menurutnya, mahasiswa harus peka terhadap risiko yang ada di dunia maya, termasuk skema penipuan lowongan kerja. Jangan hanya tergiur dengan iming-iming pekerjaan mudah dan cepat menghasilkan uang.
"Pastikan legalitas perusahaan melalui situs resminya, hindari proses rekrutmen yang meminta transfer dana, dan jangan mudah percaya dengan lowongan yang hanya disebarkan lewat pesan pribadi atau akun anonim. Kami juga mendorong mahasiswa untuk melaporkan setiap indikasi penipuan ke pihak berwenang,” kata dia.
NCC dan Fakultas Teknologi Informasi terus berkomitmen mendampingi mahasiswa dan alumni dalam memperoleh informasi kerja yang terpercaya serta membangun kesiapsiagaan digital di tengah kompleksitas dunia industri saat ini.
“Di UNM, ada program Internship Exerience Program (IEP). Mahasiswa UNM kuliah selama 3 tahun dan 1 tahun magang di industri. Hal ini menjadikan UNM sebagai kampus dengan lulusan siap kerja, bahkan sudah dapat kerja sebelum wisuda. Mahasiswa dan alumni UNM jangan khawatir akan nganggur, kami siapkan program terbaik bagi mahasiswa kami,” kata Anton.