Ahad 22 Jun 2025 18:36 WIB

AS Ikut-ikutan, Presiden Iran Pastikan Balas Tegas, Semua Pemasok Senjata Israel Jadi Target Sasaran

Setiap negara yang memasok senjata kepada Israel akan menjadi sasaran tembak.

Petugas penyelamat dan pasukan keamanan bekerja di lokasi serangan rudal langsung yang diluncurkan dari Iran di Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 22 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Petugas penyelamat dan pasukan keamanan bekerja di lokasi serangan rudal langsung yang diluncurkan dari Iran di Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 22 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Presiden Iran Masoud Pezehskian menyatakan bahwa negaranya akan memberikan balasan yang tegas dan pasti terhadap agresi rezim Zionis Israel yang didukung pemerintahan Amerika Serikat. Pernyataan itu disampaikan Presiden Pezehskian saat melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada Ahad (22/6/2025).

Pezeshkian mengatakan, pemerintahannya selalu mengupayakan perdamaian dan memperluas hubungan dengan negara-negara di kawasan serta berbagai negara Muslim sebagai prioritas dalam kebijakan luar negeri Iran. Seraya merujuk kepada agresi Israel terhadap Iran yang hingga kini masih berlangsung, Presiden mengatakan jika agresi tersebut berlanjut, maka Iran akan membalasnya dengan tegas.

Baca Juga

Menurutnya, rezim Israel sedang berupaya menyeret AS ke dalam konflik tersebut. Dia menekankan bahwa Teheran tidak akan membiarkan rezim tersebut membuat Iran melawan negara-negara Muslim lainnya di kawasan Timur Tengah.

Pezeshkian juga mencatat bahwa diperlukan perdamaian di kawasan tersebut demi kesejahteraan rakyat di sana, sekaligus mengecam kebijakan rezim Zionis yang gemar berperang.

Sementara itu, Markas Pusat Khatam Al-Anbia (KCHQ) Angkatan Bersenjata Iran memberi peringatan keras bahwa setiap negara yang memasok senjata kepada Israel akan menjadi sasaran tembak bagi militer Iran.

Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (21/6/2025) malam, KCHQ menyatakan bahwa menurut data intelijen, rezim Zionis Israel mengalami kerugian secara substansial dalam aspek kapabilitas radar dan pertahanan udaranya menyusul serangan rudal dan pesawat nirawak Angkatan Bersenjata Iran yang efektif, serta mulai mengalami kekurangan amunisi.

Hal tersebut tetap terjadi meski Israel memiliki sistem pertahanan udara anti-rudal yang termahal dan tercanggih serta mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat, kata mereka.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement