Ahad 22 Jun 2025 10:13 WIB

Iran Klaim Telah Evakuasi Situs Nuklir, Trump Kecele?

Badan atom Iran menyebut serangan AS langgar hukum internasional.

Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan fasilitas pengayaan Fordo di Iran pada 24 Januari 2025.
Foto: Maxar Technologies via AP
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan fasilitas pengayaan Fordo di Iran pada 24 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Sejumlah pihak di Iran menyatakan bahwa situs-situs nuklir yang diserang Amerika Serikat (AS) pada Ahad (22/6/2025) sedianya telah dievakuasi dan dikosongkan. Bila terbukti demikian, serangan mahal AS tersebut bakal sia-sia. 

“Deputi politik IRIB mengatakan bahwa Iran telah mengevakuasi tiga lokasi nuklir beberapa waktu lalu,” Mehr News Agency melaporkan.

Baca Juga

Mehdi Mohammadi, penasihat senior ketua parlemen Iran Mohammad Ghalibaf, juga mengatakan di media sosial bahwa Iran telah mengantisipasi serangan terhadap Fordo selama beberapa malam.  “Situs ini sudah lama dikosongkan dan kerusakannya bisa diperbaiki lagi,” tulisnya. “Kalian tidak bisa membom pengetahuan.” 

Seorang pejabat di kantor gubernur provinsi Qom mengkonfirmasi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow pada Ahad pagi, dan mengatakan hanya sebagian dari lokasi tersebut yang diserang.

Morteza Heidari, wakil gubernur Qom mengatakan bahwa sebagian situs Fordow diserang musuh setelah aktivasi pertahanan udara di daerah sekitarnya. Hal ini terjadi ketika Iran telah mengevakuasi tiga lokasi nuklir utamanya, termasuk Natanz di Isfahan, Khondab di Arak, dan Fordow di Qom. Heidari mengimbau masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak memperhatikan propaganda yang dilancarkan musuh. 

photo
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan fasilitas pengayaan Fordo di Iran pada 24 Januari 2025. - (Maxar Technologies via AP)

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) telah mengeluarkan pernyataan setelah serangan terhadap situs nuklir negara tersebut. Menurutnya, pada Ahad dini hari “situs nuklir negara di Fordow, Natanz, dan Isfahan diserang oleh musuh-musuh Islam Iran dalam tindakan brutal yang bertentangan dengan hukum internasional, khususnya Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), demikian bunyi pernyataan itu.”

“Tindakan ini, bertentangan dengan hukum internasional, sayangnya dilakukan di bawah bayang-bayang ketidakpedulian dan bahkan atas kerja sama Badan Energi Atom Internasional.”

Lembaga itu menambahkan bahwa musuh Amerika, melalui Presiden negara ini, telah mengambil tanggung jawab atas serangan terhadap situs-situs tersebut, yang berada di bawah pengawasan terus-menerus dari Badan Energi Atom Internasional, berdasarkan Perjanjian Pengamanan dan Perjanjian NPT.

“Komunitas internasional diharapkan mengutuk pelanggaran hukum yang didasarkan pada aturan-aturan di hutan dan mendukung Iran dalam mencapai hak-hak sahnya.”

Organisasi Energi Atom Iran lebih lanjut meyakinkan bangsa Iran bahwa meskipun ada konspirasi jahat dari musuh-musuhnya, dengan upaya ribuan ilmuwan dan pakar yang revolusioner dan termotivasi, mereka tidak akan membiarkan jalur perkembangan industri nasional ini dihentikan. “Organisasi ini telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk tindakan hukum, dalam agendanya untuk membela hak-hak bangsa Iran yang mulia.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement