REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Sejumlah pihak di Iran menyatakan bahwa situs-situs nuklir yang diserang Amerika Serikat (AS) pada Ahad (22/6/2025) sedianya telah dievakuasi dan dikosongkan. Bila terbukti demikian, serangan mahal AS tersebut bakal sia-sia.
Reuters mengutip sumber senior Iran yang mengatakan bahwa sebagian besar uranium yang diperkaya di fasilitas nuklir Fordow Iran telah dipindahkan ke lokasi yang dirahasiakan sebelum serangan AS.
Reuters mengutip sumber Iran yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa jumlah pekerja di pabrik Fordow telah dikurangi seminimal mungkin sebelum serangan AS. Ahad dini hari, Amerika Serikat mengebom tiga fasilitas nuklir di Iran. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa sejumlah besar bom telah dijatuhkan di situs nuklir utama di Fordow, membenarkan bahwa situs Fordow telah dihancurkan.
Sementara itu, Washington Post mengungkapkan bahwa citra satelit pada 19 Juni menunjukkan aktivitas truk dan kendaraan yang tidak biasa di fasilitas Fordow dua hari sebelum serangan AS.
Surat kabar Amerika mengatakan bahwa foto-foto keesokan harinya menunjukkan sebagian besar truk bergerak ke barat laut fasilitas Fordow, sementara yang lain ditempatkan di dekat pintu masuk lokasi. The Washington Post mengkonfirmasi bahwa gambar satelit menunjukkan 16 truk di sepanjang jalan menuju kompleks militer bawah tanah.

Media-media Iran juga melaporkan evakuasi tersebut. “Deputi politik IRIB mengatakan bahwa Iran telah mengevakuasi tiga lokasi nuklir beberapa waktu lalu,” Mehr News Agency melaporkan.
Mehdi Mohammadi, penasihat senior ketua parlemen Iran Mohammad Ghalibaf, juga mengatakan di media sosial bahwa Iran telah mengantisipasi serangan terhadap Fordo selama beberapa malam. “Situs ini sudah lama dikosongkan dan kerusakannya bisa diperbaiki lagi,” tulisnya. “Kalian tidak bisa membom pengetahuan.”
Seorang pejabat di kantor gubernur provinsi Qom mengkonfirmasi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow pada Ahad pagi, dan mengatakan hanya sebagian dari lokasi tersebut yang diserang.
Morteza Heidari, wakil gubernur Qom mengatakan bahwa sebagian situs Fordow diserang musuh setelah aktivasi pertahanan udara di daerah sekitarnya. Hal ini terjadi ketika Iran telah mengevakuasi tiga lokasi nuklir utamanya, termasuk Natanz di Isfahan, Khondab di Arak, dan Fordow di Qom. Heidari mengimbau masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak memperhatikan propaganda yang dilancarkan musuh.

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) telah mengeluarkan pernyataan setelah serangan terhadap situs nuklir negara tersebut. Menurutnya, pada Ahad dini hari “situs nuklir negara di Fordow, Natanz, dan Isfahan diserang oleh musuh-musuh Islam Iran dalam tindakan brutal yang bertentangan dengan hukum internasional, khususnya Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), demikian bunyi pernyataan itu.”
“Tindakan ini, bertentangan dengan hukum internasional, sayangnya dilakukan di bawah bayang-bayang ketidakpedulian dan bahkan atas kerja sama Badan Energi Atom Internasional.”
Lembaga itu menambahkan bahwa musuh Amerika, melalui Presiden negara ini, telah mengambil tanggung jawab atas serangan terhadap situs-situs tersebut, yang berada di bawah pengawasan terus-menerus dari Badan Energi Atom Internasional, berdasarkan Perjanjian Pengamanan dan Perjanjian NPT.
“Komunitas internasional diharapkan mengutuk pelanggaran hukum yang didasarkan pada aturan-aturan di hutan dan mendukung Iran dalam mencapai hak-hak sahnya.”
Organisasi Energi Atom Iran lebih lanjut meyakinkan bangsa Iran bahwa meskipun ada konspirasi jahat dari musuh-musuhnya, dengan upaya ribuan ilmuwan dan pakar yang revolusioner dan termotivasi, mereka tidak akan membiarkan jalur perkembangan industri nasional ini dihentikan. “Organisasi ini telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk tindakan hukum, dalam agendanya untuk membela hak-hak bangsa Iran yang mulia.”