REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO, – Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, mengajak Kementerian Koordinator Pangan untuk bekerja sama mengatasi masalah sampah di hutan mangrove Desa Golo Sepang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini dilakukan pada Jumat dengan menggunakan kapal nelayan bersama pihak terkait.
Diaz Hendropriyono menekankan pentingnya solusi atas banyaknya sampah, khususnya sampah plastik, yang terjebak di kawasan mangrove. Dalam pembahasan dengan Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, dibahas pula pendanaan untuk menangani sampah tersebut.
Diaz mendorong penggunaan trash boom, yaitu penghalang apung yang ditempatkan di permukaan sungai untuk menangkap dan mencegah sampah mengalir lebih jauh ke area mangrove. Sampah-sampah ini umumnya terbawa arus laut hingga menyangkut di wilayah mangrove.
"Kita bisa pasang trash boom di hulu sungai agar mangrove bebas sampah, terutama sampah plastik," ujarnya. Diaz menambahkan bahwa kebersihan hutan mangrove akan meningkatkan kesehatan ekosistem laut, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mendukung perekonomian lokal melalui budidaya kepiting.
Hutan mangrove di Manggarai Barat mencakup 7.810 hektare, atau sekitar 19,22 persen dari total luas mangrove di NTT. Kecamatan Boleng memiliki 471,36 hektare hutan mangrove, dengan 356,66 hektare berada di Desa Golo Sepang. Wilayah ini dikenal dengan keberagaman 27 jenis mangrove dan memiliki potensi besar untuk pelestarian ekosistem pesisir.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.