Jumat 20 Jun 2025 17:30 WIB

Bung Kus Minta Imran dan Yeyen tak Bungkam Usai Dipecat Malut United

Bung Kus menilai Malut United mengambil langkah berani memecat pelatih dan dirtek.

Rep: Fitriyanto/ Red: Andri Saubani
Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus
Foto: Dok Facebook Mohamad Kusnaeni
Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengomentari pemecatan pelatih dan direktur teknik klub Malut United. Menurutnya, Malut United mengambil langkah berani dari klub di mana memecat pelatih dengan diungkap alasannya.

Kepada Republika, Jumat (20/6/2025) Bung Kus sapaan akrab Kusnaeni menyatakan, secara umum, pemutusan kontrak pelatih adalah hal biasa dalam sepak bola profesional. Klub bisa kapan saja memberhentikan atau mengganti pelatih sesuai kebutuhan tim. Berprestasi atau tidak bukan satu-satunya pertimbangan. Banyak aspek yang jadi dasar perekrutan ataupun pemutusan kontrak pelatih profesional.

Baca Juga

"Yang tidak biasa dalam kasus ini adalah pengungkapan alasannya. Biasanya alasan pemutusan kontrak menjadi rahasia. Atau menjadi kesepakatan bersama kedua belah pihak untuk tidak diungkap kepada publik," ujar Bung Kus.

Kali ini, lanjut Bung Kus, manajemen Malut United justru mengungkapkan secara terbuka dan sepihak. Sesuatu yang tidak biasa di sepak bola Indonesia dan tentu cukup mengagetkan.

"Pihak klub tentu punya alasan di balik keputusannya. Tapi tentunya juga harus bisa membuktikan karena cukup mengganggu nama baik dan kredibilitas pihak-pihak yang dituding," ujar Bung Kus.

Untuk Imran Nahumamury dan Yeyen Tumena, Bung Kus meminta agar mereka tak bungkam. "Pihak pelatih dan direktur teknik sebaiknya juga tidak berdiam diri. Jika apa yang diungkapkan klub tidak benar, mereka harus membantah tudingan itu. Tentunya juga dengan bukti-bukti yang kuat."

"Jika pelatih dan direktur teknik berdiam diri akan merugikan banyak pihak. Tidak hanya mereka berdua yang tercederai kredibilitasnya tapi para pelatih secara keseluruhan," jelasnya.

"Rumor tentang adanya 'patgulipat' pemain atau agen pemain dengan pelatih, direktur teknik, atau manajer tim dalam perekrutan sudah lama jadi rahasia umum. Seperti fenomena gunung es dalam panggung sepak bola profesional Indonesia," tegasnya

"Pelatih dan direktur teknik yang diberhentikan perlu bicara untuk meluruskan hal itu. Tidak hanya untuk membersihkan nama baik mereka berdua, tapi juga menjaga citra pelatih sepak bola Indonesia secara keseluruhan," tutupnya.

Pihak yang terlibat Direktur Utama Malut United Dirk Soplanit, Pelatih Malut United Imran Nahumarury dan Direktur Teknik Yeyen Tumena, hingga berita ini tayang masih belum bisa dihubungi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement