REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 memohon maaf kepada pihak terkait yang dirugikan akibat kekeliruan dalam menampilkan foto joki pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025. Hal tersebut diucapkan oleh Ketua Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, dalam menanggapi adanya pihak yang merasa dirugikan akibat penggunaan foto dalam temuan kasus joki.
"Kami menyampaikan itu memang ada kesalahan pemasangan foto, betul, untuk yang satu itu ada kesalahan pemasangan foto. Kami akan menghubungi yang bersangkutan untuk minta maaf termasuk pada keluarga," kata Eduart dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Eduart menjelaskan kekeliruan ini merupakan hal yang bisa saja terjadi, karena tim teknis terkait berkutat dengan ratusan ribu data peserta SNPMB 2025.
"Benar, yang ada di foto itu memang tidak dijoki, benar-benar peserta yang mengikuti UTBK dengan baik dan benar, sehingga haknya tetap akan kita berikan sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Namun demikian, Eduart memastikan bahwa nama peserta yang bersangkutan tidak dipublikasikan. Adapun nama yang dipublikasikan merupakan nama dari pelaku joki dalam UTBK 2025.
"Adapun untuk nama joki yang ditampilkan di bawah itu adalah benar adanya. Mungkin ada kesalahan dari teman-teman, itu kita mohon maaf, benar-benar human error, tidak ada maksud dan niatan apapun," ucap Eduart Wolok.
Diketahui, viral di media sosial X pernyataan akun @rotirebus_lia yang melakukan klarifikasi bahwa foto yang digunakan dalam temuan kasus joki merupakan fotonya, namun dirinya tidak menjadi atau menggunakan joki sama sekali dalam proses UTBK 2025.
"Aku ingin menyampaikan klarifikasi dengan jujur atas tuduhan yang menyebut aku menggunakan jasa Joki saat UTBK. Tuduhan ini sama sekali tidak benar. Seluruh proses UTBK aku jalani sendiri dengan penuh usaha dan persiapan yang panjang dan berbulan-bulan," ucap akun tersebut pada pukul 22.27, Selasa (29/4/2025).
View this post on Instagram