Kamis 01 May 2025 10:47 WIB

Joki UTBK di Bandung Ternyata Mahasiswa ITB

ITB menyerahkan sepenuhnya dugaan tindak pidana kepada kepolisian.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes  (UTBK-SNBT) di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ombdusman mendapat laporan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT yang digelar secara serentak se-Indonesia pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini diikuti oleh 860.976 peserta yang memperebutkan sebanyak 259.564 kursi PTN. Sementara untuk gelaran UTBK SNBT di kampus UNJ berlangsung hingga 5 Mei mendatang dan diikuti oleh 33.354 peserta di wilayah Jabodetabek.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ombdusman mendapat laporan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT yang digelar secara serentak se-Indonesia pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini diikuti oleh 860.976 peserta yang memperebutkan sebanyak 259.564 kursi PTN. Sementara untuk gelaran UTBK SNBT di kampus UNJ berlangsung hingga 5 Mei mendatang dan diikuti oleh 33.354 peserta di wilayah Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) membenarkan peserta ujian tulis berbasis komputer seleksi nasional berdasarkan tes Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) SNBT berinisial LVN di ISBI Bandung merupakan mahasiswanya. Mereka menyerahkan sepenuhnya dugaan tindak pidana kepada kepolisian.

"ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB," ucap Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Nurlela Arief melalui keterangan resmi yang diterima, Kamis (1/5/2025).

Baca Juga

Ia menuturkan peristiwa perjokian tidak terjadi di pusat UTBK SNBT di ITB. Namun, ia tetap menyesalkan perjokian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik. "Untuk itu, dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan," kata dia.

Nurlaela mengatakan ITB telah membentuk komisi pelanggaran akademik dan kemahasiswaan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

"Jika terbukti maka komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan. Sementara itu, dugaan tindak pidana kami serahkan penanganannya kepada pihak kepolisian," kata dia.

ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik. Serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement