Ahad 20 Apr 2025 05:39 WIB

Pejuang Palestina Tewaskan Tentara Israel di Utara Gaza

IDF mengumumkan kematian perdana di pihaknya setelah berakhirnya gencatan senjata.

Tentara Israel mengevakuasi prajurit yang terluka di Jalur Gaza.
Foto: IDF
Tentara Israel mengevakuasi prajurit yang terluka di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Seorang tentara Israel tewas dan lima lainnya terluka, termasuk tiga luka serius, dalam serangan pejuang Palestina di Jalur Gaza utara pada Sabtu sore. Operasi tersebut menyangkal klaim Israel bahwa mereka telah melumpuhkan perlawanan Palestina di Gaza.

Times of Israel mengutip militer Israel mengumumkan. Tentara yang terbunuh tersebut adalah seorang pelacak di Brigade Utara Divisi Gaza, dari Rahat. Dia adalah tentara pertama yang terbunuh di Gaza sejak Pasukan Pertahanan Israel melanjutkan serangannya terhadap Hamas di Jalur Gaza pada 18 Maret. 

Baca Juga

Insiden mematikan itu terjadi selama operasi Divisi 252 di dekat Beit Hanoun, Gaza utara. Divisi tersebut telah berupaya membersihkan daerah dekat perbatasan dari infrastruktur Hamas, termasuk terowongan, sebagai bagian dari upaya untuk memperluas zona penyangga Israel – yang kini mencakup lebih dari 30 persen wilayah Jalur Gaza.

Menurut penyelidikan awal IDF, pada pukul 12.58 siang, sekelompok tentara yang berkendara di sepanjang jalan logistik IDF, dekat kamp tentara di Gaza, diserang oleh pejuang Palestina. Para operator, yang keluar dari terowongan, meluncurkan RPG ke kendaraan tentara tak lapis baja.

Tiga prajurit wanita, dari Unit Pengumpulan Intelijen Tempur ke-414, terluka dalam serangan RPG tersebut. Dua di antara mereka, seorang perwira dan seorang petugas medis tempur, dilaporkan dalam kondisi serius.

Beberapa saat kemudian, pasukan penyelamat yang dipimpin oleh komandan Brigade Utara Divisi Gaza mencapai lokasi kejadian, bersama dengan pelacak dari brigade tersebut. Pada pukul 13.25, menurut penyelidikan, anggota Hamas meledakkan alat peledak di sisi jalan, dekat pasukan penyelamat, membunuh seorang tentara dan melukai dua pelacak lainnya, termasuk satu pelacak yang terluka parah. IDF melakukan gelombang serangan di daerah tersebut, dalam upaya untuk menghilangkan pelaku di balik serangan tersebut, kata militer.

Kematian kemarin menambah jumlah korban jiwa Israel dalam serangan darat terhadap Hamas di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 411 orang. Jumlah tersebut termasuk seorang petugas polisi yang tewas dalam agresi militer ke Gaza.

Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas  mengumumkan bahwa para pejuangnya telah melakukan penyergapan kompleks terhadap pasukan Israel yang telah menembus wilayah Jabal al-Surani, sebelah timur lingkungan al-Tuffah di timur Kota Gaza, membunuh dan melukai beberapa anggotanya.

Akun Palestina di platform X melaporkan bahwa pejuang perlawanan meledakkan tank Israel dengan alat peledak di timur Gaza, dan kemudian dijadikan sasaran dengan peluru kendali.

Dilaporkan bahwa helikopter tentara Israel sedang melakukan operasi evakuasi ke rumah sakit di wilayah pendudukan, sementara sumber melaporkan bahwa seorang perwira militer tewas dan empat tentara lainnya terluka. Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel menargetkan sebidang tanah yang menampung para pengungsi di daerah Al-Mawasi, sebelah barat Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza.

Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, merilis rekaman yang mendokumentasikan pejuang mereka menargetkan tentara dan kendaraan Israel yang memasuki kota Rafah. Rekaman tersebut dilaporkan menunjukkan penggunaan mortir dan roket 107mm dalam pertempuran ini.

Sedikitnya 41 warga Palestina telah syahid akibat serangan Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak Sabtu dini hari. Ini membuat jumlah korban tewas menjadi 92 orang dan jumlah korban luka menjadi 219 dalam 48 jam terakhir. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kejahatan genosida yang dilakukan tentara pendudukan Israel, yang sebagian besar menargetkan perempuan dan anak-anak.

Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 167.000 warga Palestina syahid dan terluka—kebanyakan anak-anak dan wanita—dan lebih dari 11.000 orang hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement