Senin 24 Mar 2025 06:06 WIB

Adu Argumen Polisi Vs TNI Soal Isu Setoran dan Bagi-Bagi Uang Hasil Judi Sabung Ayam

Kapendam Sriwijaya ungkap adanya setoran dan bagi-bagi uang terkait judi sabung ayam.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Sejumlah anggota TNI-Polri mengusung jenazah Bripda M. Ghalib Surya Ganta saat akan dimakamkan di Bandar, Lampung, Lampung, Selasa (18/3/2025). Sebanyak tiga anggota Polri yaitu Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta tewas ditembak oknum anggota TNI saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
Sejumlah anggota TNI-Polri mengusung jenazah Bripda M. Ghalib Surya Ganta saat akan dimakamkan di Bandar, Lampung, Lampung, Selasa (18/3/2025). Sebanyak tiga anggota Polri yaitu Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta tewas ditembak oknum anggota TNI saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG — Polda Lampung tak yakin jajarannya ada yang menerima setoran dan terlibat dalam bagi-bagi uang dari aktivitas perjudian sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan. Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika menegaskan, kepolisian tak ingin isu bagi-bagi uang dan setoran itu mengalihkan kasus utama tewasnya tiga personel Polri dalam penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Senin (17/3/2025) lalu.

“Banyak sekali isu-isu, cerita-cerita, narasi-narasi beredar. Kalau dalam istilahnya itu mistification news, berita yang menyamarkan, yang membuat orang menjadi bias, atau mengalihkan pandangannya, fokusnya tidak lagi kepada kasus pokoknya, penembakan, tapi pada kasus lainnya. Contohnya ya soal setoran ini,” kata Helmy melalui keterangan video, Ahad (23/3/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, kepolisian tak menemukan adanya bukti-bukti soal keterlibatan personelnya dalam bisnis perjudian sabung ayam.

Namun kata dia, masalah setoran dan bagi-bagi uang perjudian sabung ayam tersebut bukan perkara pokok.

“Walaupun ada setoran, tidak menghilangkan fakta bahwa terjadi penembakan yang menyebabkan tiga orang (personel Polri) yang meninggal,” ujar Helmy.

Masalah utama hilangnya nyawa tiga personel Polri dalam penggrebekan di lokasi perjudian sabung ayam tersebut, menurut Kapolda, lebih penting untuk diusut. Daripada, kata Helmy, mempersoalkan ada atau tidaknya setoran-setoran, dan bagi-bagi uang antaraparat dalam bisnis perjudian sabung ayam itu.

“Ini (penembakan tiga polisi) adalah persoalan kemanusian yang harus bisa diungkap,” ujar Helmy.

Karena itu, menurutnya munculnya isu baru terkait adanya bagi-bagi uang dan setoran hasil perjudian sabung ayam antara polisi dan militer di Negara Batin tersebut, adalah upaya untuk mengaburkan masalah utama tewasnya tiga anggota polisi karena ditembak oleh dua anggota TNI pemilik lokasi judi sabung ayam tersebut. Bahka,n Helmy menilai pihak-pihak yang memunculkan isu adanya setoran dan bagi-bagi uang tersebut adalah pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“Untuk itu, saya mengimbau kepada semua, kepada masyarakat beri ruang yang seluas-luasnya bagi tim ini, untuk bisa bekerja secara tennag, secara tanpa tekanan, tanpa harus berpikir hal-hal atau isu-isu lain yang dibuat oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab, oleh mereka yang tidak suka kemapanan ini ada,” ujar Kapolda.

photo
Ragam Luka Tembak di Jasad Tiga Polisi Penggerebek Arena Sabung Ayam - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement