Senin 10 Mar 2025 21:48 WIB

Jet Korsel Salah Jatuhkan Bom Artileri ke Wilayah Sipil, Diduga Salah Pilot

Bom tersebut merusak lima rumah dan mengakibatkan sekurangnya 15 orang cedera

Dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan ini, pesawat pengebom B-52 A.S., C-17 dan F-22 Angkatan Udara A.S. terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan, Selasa, 20 Desember 2022. Amerika Serikat menerbangkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir dan jet siluman canggih untuk unjuk kekuatan melawan Korea Utara pada hari Selasa, ketika saudara perempuan kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mencemooh keraguannya. militer negara dan mengancam uji coba rudal balistik antarbenua jarak penuh.
Foto: South Korean Defense Ministry via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan ini, pesawat pengebom B-52 A.S., C-17 dan F-22 Angkatan Udara A.S. terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan, Selasa, 20 Desember 2022. Amerika Serikat menerbangkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir dan jet siluman canggih untuk unjuk kekuatan melawan Korea Utara pada hari Selasa, ketika saudara perempuan kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mencemooh keraguannya. militer negara dan mengancam uji coba rudal balistik antarbenua jarak penuh.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angkatan Udara Korea Selatan pada Senin memastikan bahwa kesalahan pilot menjadi pangkal insiden jet tempur yang salah menjatuhkan bom artileri di wilayah sipil pekan lalu.

Pada Kamis (6/3), dua pesawat KF-16 dilaporkan salah menjatuhkan delapan bom MK-82 di luar wilayah titik latihan yang berlokasi 26 mil dari Seoul, sehingga salah satunya jatuh di Desa Nogok.

Baca Juga

"Bom tersebut merusak lima rumah dan mengakibatkan sekurangnya 15 orang cedera," demikian menurut surat kabar Chosun Ilbo. Sebuah gudang, gereja, rumah kaca, dan truk juga dilaporkan rusak.

Kantor berita Yonhap melaporkan hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa sang pilot salah memasukkan koordinat target dan mengabaikan prosedur verifikasi tiga langkah sebelum menembak.

Masih belum diketahui apakah si pilot salah membaca atau salah mendengar koordinat yang seharusnya.

 

sumber : Antara/Yonhap
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement