Sabtu 08 Mar 2025 09:49 WIB

Hamas Utus Delegasi ke Mesir Bahas Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza

Mereka datang untuk mendiskusikan kelanjutan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Warga Palestina berjalan seusai Sholat Jumat pertama pada bulan suci Ramadan di Masjid Imam Shafii, yang rusak akibat serangan tentara Israel, di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, Jumat (7/3/2025).
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina berjalan seusai Sholat Jumat pertama pada bulan suci Ramadan di Masjid Imam Shafii, yang rusak akibat serangan tentara Israel, di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, Jumat (7/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas mengatakan telah mengutus delegasi tingkat tinggi ke Kairo, Mesir. Mereka datang untuk mendiskusikan kelanjutan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dinilai semakin rapuh.

"Delegasi tersebut akan bertemu dengan pejabat Mesir pada hari Sabtu untuk membahas perkembangan terbaru, menilai kemajuan dalam penerapan perjanjian gencatan senjata, dan membahas masalah yang terkait dengan peluncuran fase kedua dari kesepakatan tersebut," kata seorang pejabat Hamas pada Jumat (7/3/2025), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dia menambahkan, delegasi Hamas akan meminta Mesir, yang selama ini berperan sebagai mediator dalam kesepakatan gencatan senjata, untuk mendesak Israel mematuhi kesepakatan penghentian pertempuran. Kairo pun akan didorong memulai negosiasi fase kedua gencatan senjata di Gaza.

"(Kami) mengupayakan perjanjian komprehensif yang memastikan gencatan senjata permanen dan lengkap," ujar pejabat Hamas tersebut.

Hamas dan Israel sudah melaksanakan gencatan senjata sejak 19 Januari 2025. Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas bakal berlangsung selama 90 hari. Jika kesepakatan berjalan mulus, Israel bakal mundur sepenuhnya dari Gaza dan Hamas akan membebaskan semua warga Israel yang menjadi tawanan. Jasad dari tawanan yang terbunuh akibat serangan Israel juga bakal dikembalikan.

Fase pertama gencatan senjata telah berakhir pada 1 Maret 2025 lalu. Sejak itu, Israel memberlakukan blokade total pada semua barang yang memasuki Gaza. Tel Aviv pun menuntut Hamas membebaskan sandera yang tersisa tanpa memulai negosiasi untuk mengakhiri perang.

Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama gencatan senjata hingga pertengahan April. Sementara Hamas bersikeras agar gencatan senjata beralih ke fase kedua yang seharusnya mengarah pada akhir perang secara permanen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement