Senin 03 Mar 2025 11:50 WIB

Jakarta Masih Saja Banjir, Ini Penjelasan Rano Karno 'Si Doel'

Rano Karno mengusulkan relokasi ke rusun bagi warga yang terus terdampak banjir.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Warga mengevakuasi barang-barang dirumahnya yang terendam banjir di Kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (3/3/2025). Banjir setinggi kurang lebih 60 centimeter hingga 150 centimeter yang melanda kawasan tersebut disebabkan oleh meluapnya kali ciliwung imbas kiriman air dari kawasan Bogor. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat 28 RT di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir imbas luapan Kali Ciliwung pada Senin (3/3/2025) pagi ini. Diketahui bendungan Katulampa sempat mencapai ketinggian 220 Centimeter atau Siaga 1 dan diperkirakan air sampai di Jakarta pagi ini.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengevakuasi barang-barang dirumahnya yang terendam banjir di Kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (3/3/2025). Banjir setinggi kurang lebih 60 centimeter hingga 150 centimeter yang melanda kawasan tersebut disebabkan oleh meluapnya kali ciliwung imbas kiriman air dari kawasan Bogor. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat 28 RT di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir imbas luapan Kali Ciliwung pada Senin (3/3/2025) pagi ini. Diketahui bendungan Katulampa sempat mencapai ketinggian 220 Centimeter atau Siaga 1 dan diperkirakan air sampai di Jakarta pagi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah wilayah di Jakarta dilaporkan terendam banjir pada Senin (3/3/2025). Setidaknya, terdapat puluhan wilayah rukun tetangga (RT) yang terendam banjir di Jakarta akibat luapan Kali Ciliwung.

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengatakan, masalah banjir Jakarta menjadi salah satu prioritas yang harus ditangani. Pasalnya, banjir merupakan hal yang rutin terjadi di Jakarta ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Juga

"Sejak awal sebelum kami masuk ke Jakarta, tim transisi memang kita fokuskan kepada banjir," kata dia saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin siang.

Ia menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Beberapa upaya yang dilakukan adalah melakukan pengerukan kali dan waduk, mengingat musim hujan di Jakarta diprediksi bisa terjadi hingga April 2025.

Namun, Rano mengakui, upaya itu masih belum memberikan hasil maksimal. Pasalnya, banjir masih juga terjadi di sejumlah wilayah Jakarta.

"Jadi ya inilah Jakarta yang kita memang hadapi, yang dari tahun ke tahun permasalahan yang sama. Nah ini kenapa enggak pernah selesai, ini harus kita kerjakan bersama-sama," ujar Bang Doel, sapaan Rano Karno.

Ketika disinggung soal relokasi, Rano mengatakan, pihaknya akan menawarkan opsi agar warga terdampak banjir bisa pindah ke rumah susun (rusun). Apalagi, beberapa warga hampir setiap tahun selalu terdampak banjir ketika musim hujan datang.

"Maknya tadi saya bilang sama si emak, 'emak udah berapa tahun'. Oh udah 30 tahun," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement