Selasa 11 Feb 2025 06:40 WIB

Isyarat Trump, Bukan AS Tapi Negara Lain Eksekusi Ide Kuasai Gaza dan Usir Warga Palestina

"Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza," kata Trump.

Warga Seoul memprotes usulan Presiden AS Donald Trump untuk Jalur Gaza, di dekat kedutaan AS di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 5 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Warga Seoul memprotes usulan Presiden AS Donald Trump untuk Jalur Gaza, di dekat kedutaan AS di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 5 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk membeli Jalur Gaza meski dunia kompak menolak usulannya itu. Ia pun akan mengizinkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah Gaza yang kini porak poranda akibat aksi genosida Israel.

"Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza," kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan ke New Orleans, Louisiana, Ahad (9/2/2025).

Baca Juga

Trump menegaskan kembali bahwa wilayah kantong Palestina itu adalah lokasi penghancuran dan tidak layak huni. "Wilayah itu sangat tidak aman. Namun, kami akan menjadikannya lokasi yang sangat bagus untuk pengembangan di masa datang oleh pihak lain. Kami akan membiarkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu. Wilayah itu akan menjadi indah," kata Trump.

"Orang-orang dari seluruh dunia boleh datang untuk tinggal di sana, tetapi kami akan mengurus warga Palestina. Kami akan memastikan hidup mereka indah, rukun dan damai, dan mereka tidak dibunuh. Wilayah ini telah menjadi lokasi paling berbahaya di dunia untuk ditinggali," katanya, menambahkan.

Menanggapi pertanyaan apakah dia akan menerima pengungsi Palestina ke AS, Trump menjawab, "Saya akan cari tahu." Namun, dia mengatakan bahwa jarak yang ditempuh warga Palestina ke AS sangat jauh.

"Saya pikir mereka akan sangat senang tinggal di daerah yang aman, tempat mereka bisa aman dan menjalani kehidupan yang baik," kata Trump.

Menurut dia, warga Palestina tidak ingin kembali ke daerah yang tersisa di Gaza. Dia juga mengatakan dirinya berharap Mesir, Yordania, dan negara-negara lain akan membantu mereka.

Dia mengusulkan agar Arab Saudi dan negara-negara lain bisa mengeluarkan uang untuk mewujudkan hal itu. "Uang mereka banyak sekali. Mereka akan mengeluarkan sejumlah uang untuk membuat orang-orang merasa nyaman dan aman," katanya lagi.

sumber : Antara, Sputnik-OANA, WAFA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement