REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala sekolah SMKN Depok 1 Lusi Triana beri penjelasan terkait 137 siswa kelas 12 yang terancam tak bisa mengikuti Seleksi Nasional Tingkat Berprestasi (SNBP). Buntutnya, para siswa pun sempat melangsungkan aksi di sekolah Kamis (6/2/2025) kemarin.
“Jadi sebetulnya ini bermula dari SMBPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Jadi kami memang untuk anak-anak yang eligible, Untuk anak-anak yang eligible, ternyata mereka tidak bisa masuk ke dalam seleksi tersebut, 137 (siswa),” kata Lusi saat dihubungi awak media, Jumat (7/2/2025).
Lusi mengungkapkan bahwa keterlambatan pihak sekolah mengunggah data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) adalah penyebab masalah tersebut. Sehingga data siswa tidak tercantum di pangkalan data.
“Langsung ke kendalanya aja ya. Jadi kendalanya itu karena keterlambatan sih sebetulnya. Jadi operator kami terlambat dalam memasukkan data ke sistem tersebut. Kurang lebih seperti itu,” katanya.
Lusi mengungkapkan bahwa pihak sekolah juga telah meminta maaf kepada murid dan orang tua atas kejadian tersebut. “Yang jelas dari sekolah pun sudah menjelaskan kepada wali murid dan meminta maaf atas keterlambatan tersebut,” katanya.