Senin 16 Dec 2024 20:11 WIB

Polisi Dalami Motif Dugaan Kasus Bunuh Diri Sekeluarga di Ciputat Timur

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk handphone korban.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Suasana rumah TKP keluarga diduga bunuh diri di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (16/12/2024).
Foto: Republika
Suasana rumah TKP keluarga diduga bunuh diri di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (16/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG SELATAN -- Satu keluarga yang terdiri dari ayah AF (31 tahun), ibu YL (28), dan anak AH (3), ditemukan meninggal dunia dalam rumahnya, di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (15/12/2024). Diduga, satu keluarga itu melakukan aksi bunuh diri.

Kepala Polsek (Kapolsek) Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan motif aksi tersebut. Saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab satu keluarga itu meninggal dunia.

Baca Juga

"Ya, terkait dengan motif yang menyebabkan peristiwa tersebut, kami masih melakukan penyelidikan," kata dia, Senin (16/12/2024).

Menurut dia, polisi juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dalam kasus itu. Barang bukti yang telah diamankan adalah tali rapia, tali tambang, pakaian korban, dan tiga buah handphone.

Kemas mengatakan, penyidik akan mengecek isi dari tiga handphone itu untuk mencari petunjuk. Pengecekan itu akan dilakukan menggunakan metode scientific criminal investigation.

"Nanti akan kami libatkan juga ahli digital forensik, kedokteran forensik," ujar dia.

Sebelumnya, kakak korban YL, Yani (39), mengungkapkan keluarga adiknya itu pernah didatangi debt collector dari sebuah pinjaman online (pinjol) untuk menagih utang. Namun, hal itu terjadi pada tahun lalu.

"Waktu itu kan dateng itu ya orang Home Credit. Dia nyari kemari alamatnya, kan alamatnya sama saya," kata Yani, Senin.

Ketika itu, ia sempat bertanya kepada adiknya. Adiknya itu mengaku tidak meminjam uang. Namun, setelah dipastikan, adiknya itu mengaku bahwa yang meminjam uang itu adalah suaminya.

Menurut dia, pinjaman uang itu cukup besar. Namun, ia tak tahu pasti angka persisnya.

Ia menambahkan, adiknya itu juga sering dimarahi oleh suami. Namun, belakangan keluarga kecil itu terlihat rukun.

Sebelum peristiwa terjadi, Yani menilai, tidak ada keributan di keluarga adiknya itu. Bahkan, mereka terlihat sering jalan-jalan.

"Dari kemaren dia jalan-jalan mulu, ngajak anak bininya ke Ancol, kadang ke Monas," kata Yani.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement