Senin 16 Dec 2024 14:30 WIB

Satu Keluarga Diduga Bunuh Diri di Ciputat, Kakak Korban Cerita Kedatangan Debt Collector

Kakak korban sebut tidak ada keanehan sebelum dugaan kasus bunuh diri terjadi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Suasana rumah TKP keluarga diduga bunuh diri di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (16/12/2024).
Foto: Republika
Suasana rumah TKP keluarga diduga bunuh diri di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (16/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Satu keluarga yang terdiri dari AF (31 tahun), YL (28), dan AH (3), ditemukan meninggal dalam rumahnya di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (15/12/2024). Diduga, satu keluarga itu melakukan aksi bunuh diri

Kakak korban YL, Yani (39), mengungkapkan keluarga itu pernah didatangi debt collector dari sebuah pinjaman online (pinjol) untuk menagih utang. Namun, hal itu terjadi pada tahun lalu.

Baca Juga

"Waktu itu kan dateng itu ya orang Home Credit. dia nyari kemari alamatnya, kan alamatnya sama saya," kata Yani, Senin (16/12/2024).

Ketika itu, ia sempat bertanya kepada adiknya. Adiknya itu mengaku tidak meminjam uang. Namun, setelah dipastikan, adiknya itu mengaku bahwa yang meminjam uang itu adalah suaminya.

Menurut dia, pinjaman uang itu cukup besar. Namun, ia tak tahu pasti angka persisnya.

Ia menambahkan, adiknya itu juga sering dimarahi oleh suami. Namun, belakangan keluarga kecil itu terlihat rukun.

Sebelum peristiwa terjadi, Yani menilai, tidak ada keributan di keluarga adiknya itu. Bahkan, mereka terlihat sering jalan-jalan. "Dari kemaren dia jalan-jalan mulu, ngajak anak bininya ke Ancol, kadang ke Monas," kata Yani.

Sebelumnya, Kepala Polsek (Kapolsek) Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin mengatakan, peristiwa itu diketahui oleh dua orang warga yang hendak pergi ke rumah korban untuk menyalakan air pada Ahad sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, ketika itu pintu rumah masih kondisi terkunci.

"Saksi berusaha membuka pintu rumah melalui jendela samping yang kebetulan tidak terkunci, pada masuk ke dalam rumah tiba tiba melihat didalam kamar korban istri anak sudah terbaring kaku," kata Kemas melalui keterangan tertulis, Ahad.

Ketika itu, dua warga tersebut langsung berusaha membawa korban anak ke pelayanan kesehatan terdekat. Namun, petugas kesehatan menyatakan korban sudah dinyatakan meninggal dunia soalnya, lantaran tubuhnya sudah kaku. Alhasil, korban kembali dibawa ke tempat kejadian perkara (TKP) oleh para saksi.

Kemas menambahkan, para saksi juga menemukan kondisi ayah AF yang tertangung menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon. Sementara ibu YL dan anak AAH ditemukan dalam kondisi terbaring di tempat tidur.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement