Selasa 19 Mar 2024 08:02 WIB

Periksa 12 Saksi, Polisi Sebut Keluarga di Kasus Bunuh Diri di Penjaringan Introvert

Belasan saksi yang telah dimintai keterangan di antaranya keluarga besar korban.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).
Foto: Dok Republika
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polisi masih terus mengusut kasus dugaan sekeluarga melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) lalu. Hingga saat ini pihak penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi atas kematian keempat orang berinisial EA (51 tahun) dan AEL (52), serta dua anaknya JW (13), dan JL (16). 

"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap kurang lebih 12 orang ya," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan kepada awak media, Senin, (18/3/2024).

Baca Juga

Gidion menjelaskan belasan saksi yang telah dimintai keterangan di antaranya keluarga besar korban. Kemudian berdasarkan keterangan dari para saksi, keluarga korban cenderung memiliki kepribadian tertutup dengan keluarga besarnya. Hanya saja, Gidion  tidak menyampaikan apakah keluaga korban pernah berkonflik atau memiliki permasalahan dengan keluarga lainnya. 

"(Menurut) Dua belas orang (saksi) memang ada ketertutupan atau bisa dikatakan introvert ya, antara keluarga yang empat ini dengan keluarga besarnya," tutur Gidion.

Diberitakan Republika.co.id sebelumnya, polisi menyebut empat orang yang ditemukan tewas tergeletak di depan lobi Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara tewas karena bunuh diri. Keempat korban merupakan satu keluarga. Mereka tewas di tempat kejadian perkara setelah melompat dari lantai 22 apartemen tersebut. 

“Mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, untuk penyebab Bunuh Diri tersebut belum diketahui,” ungkap Gidion

Adapun kronoligi penemuan keempat jasad korban berawal pada saat seorang saksi tengah berjaga didepan lobi apartemen. Pada itu saksi mendengar suara benturan yang keras. Kemudian saksi menoleh ternyata terdapat empat jasad sudah tergeletak dipelataran parkir dalam kondisi mengenaskan. Selanjutnya saksi yang merupakan anggota sekuriti melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Teluk Intan.

“(Polisi) mengecek ke TKP ternyata benar terdapat empat mayat yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang, dan menghubungi Team Inafis Polres Metro Jakarta Utara,” terang Gidion.

Kemudian sekitar pukul 18.30 WIB, tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara tiba di TKP. Setalah dilakukan Identifikasi pada jasad korban, ditemukan beberapa luka di antaranya, luka kepala bagian belakang pecah, pinggang patah, kedua tangan dan kaki patah. Sekitar pukul 19.05 WIB, empat jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum et repertum.

“Saksi diamankan oleh piket Reskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Gidion. 

photo
Meningkatnya Kekerasan Terhadap Anak - (Republika)

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement