REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Sebanyak 955 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk SMPN 1 Blora, Jawa Tengah, ditarik. Langkah itu menyusul adanya keluhan gangguan kesehatan ratusan siswa yang diduga mengalami keracunan makanan.
"Kami mencatat jumlah siswa yang terdampak mencapai 204 siswa, sebanyak 16 siswa di antaranya masih menjalani perawatan medis," kata Kepala SMP Negeri 1 Blora Ainur Rofiq di Kabupaten Blora, Rabu (26/11/2025).
Dia mengatakan, siswa yang harus menjalani rawat jalan 67 anak di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Blora. Sedangkan rawat inap 14 siswa dan dua siswa dirawat di RSUD dr R Soetijono Blora.
Selain itu, 955 porsi makanan yang didistribusikan pada hari tersebut, juga ditarik oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Karangjati 1, Blora. Koordinator Person In Charge (PIC) SMPN 1 Blora, Wahyu Yuli mengatakan, dari ratusan siswa yang terdampak itu, awalnya 198 siswa mengalami gejala lemas dan diare.
Kemudian, jumlahnya bertambah enam orang menjadi 204 siswa seiring dengan proses pendataan. Siswa Kelas VIII SMPN 1 Blora Zoe Zevana mengaku, merasa mual dan lemas setelah pulang sekolah.
Hal itu terjadi setelah ia menyantap menu MBG, terutama sayur yang memiliki aroma dan tekstur tidak biasa. "Sampai sekarang masih sakit perut. Diare juga masih," ucap Zoe.
Dia menyampaikan, seluruh siswa di kelasnya yang berjumlah 30 anak mengalami keluhan yang sama dan harus menjalani pemeriksaan di RS DKT. Jauzah, siswa SMPN 1 Blora lainnya, mengakui, gejala yang dialaminya lebih ringan ketimbang lainnya, karena tidak lagi mengalami diare.
"Kebetulan saya makan menu makan bergizi yang disajikan pada Selasa (25/11) hanya sedikit," ujar Jauzah.