Sabtu 09 Nov 2024 00:44 WIB

Ini Elektabilitas Terbaru Paslon Pilgub Jabar Menurut Survei LSI Denny JA

Survei LSI Denny JA digelar pada periode 31 Oktober sampai 4 November 2024.

Empat pasangan Cagub dan Cawagub Jabar yakni Acep Adang (kiri) dan Gitalis Dwi (kedua kiri), Jeje Wiradinata (ketiga kiri) dan Ronal Surapradja (keempat kiri),  Ahmad Syaikhu (keempat kanan) dan Ilham Habibie (ketiga kanan), serta  Dedi Mulyadi (kedua kanan) dan Erwan Setiawan (kanan) berfoto bersama saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). KPU Jabar menetapkan empat pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jabar yakni nomor urut satu Acep Adang- Gitalis Dwi Natarina, nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan nomor empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Empat pasangan Cagub dan Cawagub Jabar yakni Acep Adang (kiri) dan Gitalis Dwi (kedua kiri), Jeje Wiradinata (ketiga kiri) dan Ronal Surapradja (keempat kiri), Ahmad Syaikhu (keempat kanan) dan Ilham Habibie (ketiga kanan), serta Dedi Mulyadi (kedua kanan) dan Erwan Setiawan (kanan) berfoto bersama saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). KPU Jabar menetapkan empat pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jabar yakni nomor urut satu Acep Adang- Gitalis Dwi Natarina, nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan nomor empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Elektabilitas pasangan calon (paslon) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih dominan dibandingkan pasangan lainnya yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA untuk pemilihan gubernur Jawa Barat 2024. Dedi Mulyadi menjadi sosok dengan angka popularitas tertinggi dari semua nama.

"Jika kondisinya dipasangkan, maka paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih menjadi yang tertinggi dengan perolehan 74 persen. Berikutnya, paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 12 persen, Acep-Gita 6,5 persen, dan Jeje-Ronal 5,3 persen, serta swing voter 1,6 persen," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah dalam rilis hasil survei di Bandung, Jumat (9/11/2024).

Baca Juga

Survei digelar pada periode 31 Oktober sampai 4 November 2024, yang mendata 800 responden menggunakan multistage random sampling secara wawancara tatap muka dengan margin of error 3,5 persen. Toto menyebut bahwa secara personal, Dedi Mulyadi masih menjadi sosok yang unggul dibanding calon lainnya.

"Jika belum dipasangkan calon, nama Dedi Mulyadi tertinggi dengan raihan 75 persen, disusul Ahmad Syaikhu 8,4 persen, Acep 4,3 persen, dan Jeje 3,3 persen. Sedangkan swing votersnya 9 persen," ujar dia.

Dalam survei itu, dijelaskan Toto, raihan suara Dedi Mulyadi-Erwan hanya terjadi penurunan sedikit dari simulasi personal. Namun, paslon Asih yang sebelumnya 8,4 persen secara personal (Ahmad Syaikhu) bisa naik menjadi 12 persen, karena adanya sumbangan elektoral dari Ilham Habibie, tapi belum signifikan.

Disinggung terkait alasan pemilih memilih sosok calon di Pilgub Jabar 2024, Toto menyebut umumnya karena alasan paslon itu sudah dikenal sekitar 25 persen, sedangkan alasan suka terhadap kinerja sebesar 17 persen yang dialamatkan untuk sosok Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.

Sedangkan paslon Asih dipilih karena alasan tertinggi kepribadiannya sebesar 31,3 persen dan hanya keterkenalan sosok sekitar 9,4 persen. Sementara untuk paslon Jeje-Ronal tertinggi, disebabkan pemilih suka pada partai pengusungnya sebesar 19 persen.

"Pemilih cair (soft supporter) yang angkanya 31,2 persen bisa diperebutkan siapa saja di Pilgub Jabar. Sebab, pemilih kategori strong supporter alias yang tak goyah sampai hari H, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan sebesar 55,4 persen menjadi modal kuat atau bisa dikatakan pemilih militan. Tinggal pemilih mau tidak datang ke TPS untuk mencoblos," ujar Toto.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement