Senin 07 Oct 2024 17:45 WIB

Menimbang Janji Pramono-Si Doel Soal Lapangan Kerja, Sesuai Kebutuhan Gen Z?

Pemerintah bertanggung jawab memberikan pendampingan kepada Gen Z yang terkena PHK.

Pasangan nomor urut tiga Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan) menyampaikan visi misi pada debat perdana, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pasangan nomor urut tiga Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan) menyampaikan visi misi pada debat perdana, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan cagub-cawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno mengungkapkan gagasannya untuk membuka layanan konseling untuk Generasi Z (Gen Z) yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal itu disampaikan pasangan nomor urut 3 tersebut saat debat perdana Pilgub Jakarta pada Ahad (7/10/2024).

Pramono mengatakan, pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan pendampingan kepada Gen Z yang terkena dampak PHK. Karena itu, salah satu program yang akan dilakukan untuk mengatasi dampak itu adalah membuka layanan konseling 24 jam untuk Gen Z.

Baca Juga

"Yang pertama kami membuka konseling 24 jam, mereka bisa curhat tentang apapun, mereka bisa menyampaikan unek-uneknya, dan yang tidak kalah pentingnya adalah apa yang menjadi tekanan ataupun pikiran para Gen Z ini ada tempat penyalurannya," kata dia dalam debat perdana, Ahad (6/10/2024).

Sementara untuk mengatasi hal itu dalam jangka panjang, pihaknya akan mengarahkan Gen Z kepada hal kreatif yang produktif. Pasalnya, anak muda saat ini sangat memiliki potensi di bidang industri kreatif. "Mereka mendapatkan penghasilan dari situ. Itulah yang harus dilakukan oleh para Gen Z dan saya akan mendukung untuk itu," ujar Pramono.

Rano Karno atau Si Doel berjanji menyediakan balai latihan kerja (BLK) modern untuk fasilitas pelatihan kerja bagi Gen Z demi mengentaskan angka pengangguran di kota itu. "Untuk itu kita membangun balai rakyat melalui BLK modern yang bukan hanya mesin, tapi juga bisa komputerisasi," kata Si Doel.

Rano menyoroti hampir sebanyak 48 persen populasi Gen Z bisa dikembangkan potensinya dengan memberikan bimbingan kejuruan di BLK. Salah satu kejuruan yang disoroti yakni dunia digital yang bisa membentuk Gen Z untuk menjadi konten kreator animasi.

"Maka dari itu adanya 'hotline' 24 jam jadi panduan (guidance) apa yang bisa dikerjakan, mudah-mudahan untuk penjuruan Gen Z jadi tidak salah arah," ujar dia.

Melihat hal tersebut, pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, apa yang menjadi visi misi program Pramono-Rano menjawab tantangan terkait lapangan kerja. Persoalan lapangan kerja masih menjadi isu yang belum rampung di Jakarta.

"Kalau kita bicara soal DKI, tentu banyak dengan berbagai persoalan. Terutama soal pengangguran, nah gagasan yang disampikan Pramono-Rano sangat tepat, terutama untuk mengurangi pengangguran di Jakarta," kata Karyono Wibowo.

Program perlindungan bagi Gen Z terkait batasan usia pelamar kerja juga dinilai tepat. Apalagi jika dibekali dengan kemampuan skill dan pelatihan kerja. Program Pramono-Rano jika nanti diterapkan, hanya tinggal dibahas komperhensif dan diatur dengan kajian secara menyeluruh. Karena, dari sisi anggaran sangat memungkinkan untuk terealisasi.

"Ini menarik, karena selama ini kita tahu, usia menjadi salah satu ganjalan, padahal satu sisi mereka (masyarakat) perlu mendapatkan pekerjaan," kata dia.

Sementara mengenai postur anggaran untuk menyelamatkan warga dari PHK, Karyono menilai, APBD Jakarta bisa menopang dan menyelamatkan Gen Z dari pengangguran. Yang terpenting adalah political will dari gubernur Jakarta untuk merealisasikannya.

"Kalau dilihat kan dari postur anggaran besar. Anggaran bisa menopang itu. Itu realistis ya, karena postur anggaran sebesar Rp 83,78 triliun, sudah jelas. Maka jawabanya harus diprioritaskan. Jangan hanya jargon," ujar dia.

Diketahui, Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, pada Februari 2024, jumlah warga yang menganggur di Jakarta mencapai 283 ribu orang. Dari sisi anggaran, APBD Jakarta untuk tahun 2024 sebesar Rp 83,78 triliun. Sementara sektor Sosial dan Ketenagakerjaan, mendapat porsi sebesar Rp 7 triliun dialokasikan untuk program bantuan sosial, pengentasan kemiskinan, serta pelatihan kerja bagi masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement