Kamis 09 Jan 2025 20:33 WIB

Usai Kalah di Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun Ingin Fokus Edukasi Warga

Dharma Pongrekun tak ingin masyarakat dibodohi.

Rep: Bayu Aji / Red: Muhammad Hafil
Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyampaikan sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta Pemilihan Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menetapkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Daerah Khusus Jakarta dengan memperoleh 2.183.239 suara atau 50,07 persen dari total suara sah.
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyampaikan sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta Pemilihan Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menetapkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Daerah Khusus Jakarta dengan memperoleh 2.183.239 suara atau 50,07 persen dari total suara sah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan calon gubernur (cagub) Jakarta Dharma Pongrekun telah mengakui kekalahannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Meski begitu, mantan Jenderal Polisi bintang tiga itu akan tetap memberikan edukasi kepada masyarakat usai kalah di Pilgub Jakarta. 

Ia mengaku akan lebih banyak berdiskusi dengan masyarakat setelah selama ini disibukkan dengan aktivitas kampanye di Pilgub Jakarta. Melalui diskusi itu, ia ingin mengedukasi masyarakat.

Baca Juga

"Saya hanya ingin masyarakat tidak dibodoh-bodohi sistem. Ini namanya permainan plantdemic," kata dia di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025).

Dharma mengaku senang untuk membuka hal yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat. Dengan membuka banyak hal tabu, masyarakat akan lebih teredukasi.

"Ya saya punya passion senang membuka yang selama ini orang-orang tidak tahu, karena selama ini orang hanya berpikir inbox, saya senang untuk membuka out of the box," ujar dia.

Menurut dia, edukasi itu bisa dilakukan dengan banyak berdiskusi. Diskusi itu akan dilakukan melalui berbagai media.

 "Ya lewat apa saja, siapa aja yang mau ajak ngomong. Intinya, lakukan yang terbaik selama Tuhan masih kamu hidup," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement