REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur perseorangan atau independen Dharma Pongrekun meminta relawan dan pendukungnya bergerak sendiri. Namun ia mengingatkan agar tetap saling berkoordinasi di antara para relawan serta pendukung.
"Jadi biarkan semua relawan di setiap tempat bergerak sendiri-sendiri," kata Dharma dalam konferensi pers usai pemeriksaan kesehatan bersama Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Kun Wardaya di RSUD Tarakan Jakarta, Minggu malam.
Dia mengemukakan bahwa pola yang diterapkan dalam menghadapi kontestasi Pilkada ini berbeda. "Ingat polanya berbeda. Kalau partai mungkin sentralisasi, kalau kami desentralisasi," katanya.
Karena itu, dia mempersilahkan relawan dan pendukung untuk berkampanye bagi pasangan calon (paslon) tersebut. "Silakan adik-adik yang kampanye untuk kami. Ya, kami bukan partai, ingat ya. Kami berjalan justru menggerakkan," katanya.
Dia pun akan mempersilahkan semua relawan di setiap tempat bergerak sendiri dan membentuk timses sendiri. "Karena mereka menginginkan calon yang dipilihnya yang akan membela dan memperjuangkannya," katanya.
Dia juga meminta kepada relawan dan pendukung jangan membebankan kepada pihaknya untuk memiliki kekuatan besar lantaran pasangan paslon ini berjuang secara independen.
"Kami tidak dibiayai oleh APBN. Jadi mari kalau memang menginginkan perubahan Jakarta, silakan bentuk relawan maupun tim sukses secara otonom," ujarnya.
Dia berharap adanya inisiatif untuk berkampanye dari para relawan dan pendukung serta bisa berjalan lancar dan berkoordinasi satu dengan yang lainnya.
Dia juga menginginkan para relawan dan pendukungnya betul-betul berangkat dari keterpanggilan jiwa yang bangkit melalui patriot pembela bangsa. Karena itu, dia meyakini para pendukung tulus untuk memberikan suaranya.
"Jadi jangan bebankan pada kami, kalau ingin Jakarta ini aman, slogan kami 'Jakartaku Aman' untuk menyelamatkan jiwa keluarga kita," katanya.
Dia mengajak semua elemen rakyat dan warga Jakarta untuk mari sama-sama dan jangan bebankan hanya kepada paslon tersebut.
"Kami hanya independen, kami bukan suatu kekuatan yang memiliki uang besar. Sama sekali tidak," katanya.
Dia mengatakan sudah banyak yang menawarkan diri dan dipersilakan membuat timses secara otonom. "Karena ini independen, supaya kita ubah paradigmanya, tidak lagi pragmatis. Tetapi betul-betul berangkat dari keterpanggilan jiwa yang bangkit dari patriot pembela bangsa," katanya.
Dharma Pongrekun-Kun Wardana menjadi pasangan ketiga yang mendaftar di KPU DKI Jakarta setelah pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana membawa program "Selamatkan Jiwa Bisa Membuat Perut Kenyang" di Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2024 untuk memastikan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Dharma Pongrekun dan Kun Wardana tiba di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Minggu pagi sekitar pukul 06.42 WIB untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu persyaratan pendaftaran dalam kontestasi Pilkada.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI dijadwalkan menerima hasil pemeriksaan kesehatan paslon pada 2 September 2024. Hasil pemeriksaan itu untuk menentukan paslon untuk bisa-tidaknya melanjutkan ke tahap berikutnya.
Pencoblosan Pilkada untuk memilih gubernur, bupati dan wali kota serentak di seluruh Indonesia diselenggarakan pada 27 November 2024.