Jumat 16 Aug 2024 11:27 WIB

Pidato Terakhir di Sidang Tahunan MPR, Jokowi Berkali-kali Minta Maaf

Di pengujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
residen Joko Widodo (Jokowi) saat pidato terakhirnya dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8/2024)
Foto: Tangkapan layar
residen Joko Widodo (Jokowi) saat pidato terakhirnya dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf saat pidato terakhirnya dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8/2024). Permintaan maaf itu tak hanya diucapkan satu kali, melainkan berkali-kali.

Jokowi mengatakan, sepuluh tahun memimpin Indonesia bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Jokowi sangat menyadari dirinya masih jauh dari sempurna, apalagi istimewa. Dia pun mengaku, sangat mungkin masih ada hal yang luput dari pandangannya sebagai presiden.

Baca Juga

"Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu dalam pidatonya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat.

Karena itu, Jokowi meminta maaf kepada seluruh warga. Apalagi, saat ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya sebagai presiden.

"Di pengujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun. Saya dan KH Ma’ruf Amin mohon maaf," kata Jokowi.

Dia juga meminta maaf karena sangat mungkin masih ada warga yang kecewa. Apalagi, kata Jokowi, masih banyak harapan yang mungkin belum bisa terwujud dan cita-cita yahg belum bisa tergapai.

"Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, capaian yang telah dilakukannya belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir. Capaiannya juga disebut belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan warga.

"Namun, saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement