Kamis 08 Aug 2024 14:59 WIB

Implementasi Visi Pembangunan IndonesiaSentris di Kepulauan Bangka Belitung

Pemerataan pembangunan yang dilakukan Indonesia Sentris berdampak di Babel.

 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau besar dan kecil. Pemerataan pembangunan yang dilakukan Indonesia Sentris juga berdampak pada salah satu pulaunya yaitu Kepulauan Pongok di ujung selatan Pulau Bangka.
Foto:

Gerbang Kemajuan Terbuka Lebar

Interkonektivitas diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah, memudahkan akses, mengurangi perbedaan harga barang dan logistik, meningkatkan produktivitas wilayah, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur dan transportasi menjadi simpul konektivitas yang mampu mengikat dan merajut keberagaman identitas, hingga ke seluruh wilayah bahkan di daerah terdepan, pelosok, dan terpencil demi untuk memperkokoh keberagaman.

Untuk itu pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah sangat diperlukan sebagai bentuk menjalankan amanah Indonesia Sentris. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah sangat diperlukan sebagai wujud pemenuhan misi Indonesia Sentris.

Bukti nyata Indonesia sentris telah membuat terobosan di wilayah Kepulauan Pongok sudah dapat dirasakan ketika kita mendekati wilayah tersebut. KM Banawa Nusantara, Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) yang didukung Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Sadai di Bangka Selatan setelah menempuh perjalanan empat jam dan siap mengangkut kami.

KM Banawa Nusantara merupakan salah satu kapal yang menghubungkan kawasan kepulauan yaitu kawasan Kecamatan Kepulauan Pongok dan Kecamatan Lepar. Kapal tersebut juga menjadi langkah pemerintah untuk memperlancar pergerakan penduduk, sirkulasi barang, dan mendukung akses terhadap potensi wisata pulau tersebut. Sesampainya kami di Pongok, masyarakat yang berada di ujung dermaga menyambut kami dengan sangat ramah dan penuh sapaan.

Dermaga ini dimanfaatkan masyarakat untuk menyandarkan kapalkapalnya untuk berbagai kegiatan. Berkat struktur beton permanen yang dibangun pada tahun 2021, dermaga ini akan mampu menampung 10 kapal berukuran antara 30 dan 50 GT, menjadi bukti lain pelaksanaan Indonesia Sentris yang sudah sampai di pulau itu. Masyarakat berharap dermaga tersebut berkembang menjadi pelabuhan untuk memudahkan pergerakan penumpang dan barang.

“Dermaga ini penting untuk aktivitas warga, terutama yang berprofesi sebagai nelayan. Sebelum ada dermaga yang ada saat ini, kami harus antri menunggu bongkar muat,” kata Syahrial Fitri, Sekretaris Kecamatan Kepulauan Pongok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement