Rabu 18 Sep 2024 18:05 WIB

Buku Soal Ketahanan Pangan Politisi Demokrat Sabet Predikat Buku Terbaik 2024

Buku ini merupakan asil penelitian program doktoral

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron mendapat penghargaan yang diberikan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).
Foto: Dok Istimewa
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron mendapat penghargaan yang diberikan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Buku  berjudul 'Pangan' dalam perspektif sistem, diversifikasi, kedaulatan, dan peradaban Indonesia dinobatkan Sebagai sebagai buku terbaik tahun 2024.

Atas predikat itu,  Sang Penulis, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron mendapat penghargaan yang diberikan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga

Buku karya Herman dijadikan sebagai buku terbaik kedua dari jumlah 6 penulis dengan kategori ketahanan pangan.

Herman mengatakan, buku tersebut dia tulis sebagai hasil dari penelitiannya ketika menempuh program doktoral (S3).

"Alhamdulillah tentu di buku yang pertama hasil penelitian saya ini dapat penghargaan buku terbaik tahun 2024 dari Perpustakaan Nasional," kata Herman di lokasi.

Menurutnya, buku tersebut berdasarkan pengalamannya selama delapan tahun menjadi pimpinan Komisi IV DPR, serta melakukan studi pada jurusan Ilmu Pertanian di Universitas Padjadjaran.

"Dasar dari pengalaman itulah saya menulis apa sesungguhnya membangun keefektifan pertanian menuju kepada apa yang dimaksud atau apa yang telah diamanahkan di dalam Undang-undang (UU) 18 tahun 2012 tentang Pangan, yaitu untuk menuju kepada kedaulatan kemandirian ketahanan dan keamanan pangan," ujar Herman.

Dalam UU itu, kata Herman, menyatakan bahwa Pangan adalah bagian dari pemenuhan hak asasi manusia (HAM). "Pangan harus juga sampai secara cukup beragam bergizi seimbang kepada seluruh rakyat Indonesia," tegas Herman.

Karenanya, Herman menekankan pentingnya ide, gagasan serta strategi untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan.

"Karena perubahan iklim salah satu ancaman yang serius terhadap situasi ini. Oleh karenanya saya mencoba mengembalikan dari sejarah di dalam buku ini kami kembalikan pada sejarah," ucapnya.

BACA JUGA: Media Barat Ini Bongkar Praktik Kawin Kontrak Alias Nikah Mutah di Puncak, Begini Faktanya 

Ketua DPP Partai Demokrat ini menjelaskan, dalam buku tersebut ia mengulas soal pangan Indonesia yang beragam. "Pangan yang sesungguhnya tidak bergantung terhadap beras. Oleh karenanya dari 3 strategi utama, intensifikasi, kemudian ekstensifikasi perluasan lahan dan diversifikasi saya bahas dalam buku ini," ungkap Herman.

Herman mendorong perlunya diversifikasi pangan, yakni mengembangkan komoditas lain seperti singkong, sagu, jagung hingga sorgum.

"Bagaimana kita melihat saat ini sedang berkembangnya yang disebut dengan beras analog, kita bisa melihat bagaimana beras porang juga sangat mahal digandrungi, sehat dan tentu ini dapat memberikan asupan karbohidrat yang cukup dan lebih sehat dan dibandingkan dengan beras," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement