Sabtu 29 Jun 2024 14:20 WIB

Pj Heru Budi Masuk Bursa Pilgub DKI Jakarta, Pengamat: Elektabilitasnya Rendah

Heru masih kalah pamor dengan kandidat lain seperti Anies.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat diwawancarai di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat diwawancarai di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi salah satu nama yang masuk dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Terakhir, nama Heru juga disebut berpeluang diusulkan untuk diusung jadi calon gubernur (cagub) oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, peluang Heru untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta relatif kecil. Pasalnya, elektabilitas Heru masih kalah jauh dibandingkan nama lain yang beredar, seperti Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.

Baca Juga

"Heru itu elektabilitasnya kan jauh di antara Anies dan RK. Artinya, dalam konteks dia maju, sulit untuk bisa mendapatkan partai," kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu (29/6/2024).

Menurut dia, partai politik pasti akan mendorong calon yang memiliki elektabilitas tinggi untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, elektabilitas merupakan salah satu faktor yang menentukan seorang calon dapat menang dalam kontestasi politik.

Sementara itu, menurut Ujang, elektabilitas Heru tidak terlalu tinggi. Karena itu, kecil kemungkinan Heru akan mendapatkan dukungan partai dalam Pilgub DKI Jakarta.

"Saya melihat kalau Heru, dari kacamata saya, sulit atau berat untuk mendapatkan partai karena elektabilitasnya rendah. Sedangkan partai itu sangat pragmatis, ingin mendukung kandidat yang punya potensi menang," kata Ujang. 

Dalam beberapa kesempatan, Heru juga masih enggan menyatakan untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Mengingat, saat ini Heru masih berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN).

"Ya saya ASN. Kedua tentunya mekanisme administratifnya cukup panjang ya. Berikutnya, kandidat yang lain lebih bagus dari saya," kata dia kepada wartawan ketika ditanya peluang maju dalam Pilgub DKI Jakarta, Selasa (25/6/2024).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement