Sabtu 01 Jun 2024 10:38 WIB

Dekan FTI dan Kaprodi Informatika Universitas BSI Ikuti Bimtek Penyusunan Kurikulum

Penting meningkatan kualitas pendidikan melalui kurikulum berbasis kebutuhan pasar.

Dekan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika, Rachmat Adi Purnama, bersama Ketua Program Studi (Kaprodi) Dr Sumanto mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Dekan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika, Rachmat Adi Purnama, bersama Ketua Program Studi (Kaprodi) Dr Sumanto mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Dekan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika, Rachmat Adi Purnama, bersama Ketua Program Studi (Kaprodi) Dr Sumanto mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kegiatan ini diselenggarakan di Universitas Aisyah Pringsewu, Lampung pada 27-28 Mei 2024. 

Dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Aisyah Pringsewu, Wisnu Probo Wijayanto, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan melalui kurikulum yang berbasis pada hasil belajar dan kebutuhan pasar kerja. Sebagai keynote speaker, Prof Dr rer nat Achmad Benny Mutiara selaku ketua APTIKOM APTIKOM, memberikan pemaparan utama yang diharapkan dapat menginspirasi dan membimbing peserta dalam memahami esensi kurikulum berbasis OBE/KKNI/SKKNI.

Baca Juga

Dalam Bimtek ini, Prihandoko Wakil Sekjen 1 DPP APTIKOM, bertindak sebagai narasumber untuk OBE dan membawakan materi tentang implementasi OBE dalam kurikulum pendidikan tinggi. Selain itu, Prof Zainal A Hasibuan Ketua Majelis Akreditasi LAM INFOKOM, memberikan wawasan mengenai standar akreditasi dan penjaminan mutu kurikulum di bidang Informatika dan Komputer.

Menanggapi kegiatan ini, Rachmat Adi Purnama mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam Bimtek ini sangat berharga dan memberikan banyak manfaat. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi kurikulum yang diterapkan di Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), sehingga mampu menjawab tantangan dan kebutuhan industri masa kini. 

"Kegiatan ini memberikan kami pemahaman yang lebih mendalam tentang penyusunan kurikulum berbasis OBE/KKNI/SKKNI, yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas BSI. Melalui Bimtek ini, kami memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang akan membantu kami merancang kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi saat ini," kata Rachmat. 

Sementara itu, Sumanto mengungkapkan partisipasi dalam Bimtek ini sangat penting bagi Universitas BSI. Karena mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana menyusun kurikulum yang berbasis OBE/KKNI/SKKNI. "Hal ini sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini dan akan membantu kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan di program studi kami. Keikutsertaan dalam Bimtek ini merupakan langkah strategis dalam memperoleh pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis untuk merancang kurikulum yang lebih sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri," ujar Sumanto. 

Dekan FTI Universitas BSI bersama tiga dosen dari kampus lain terpilih menjadi perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan salah satu kriteria akreditasi dan buku kurikulum. Acara ini ditutup dengan pemberian souvenir kepada empat peserta terpilih yang mempresentasikan kriteria akreditasi dan buku kurikulum, salah satunya adalah Dekan FTI Universitas BSI, Rachmat Adi Purnama. Pemberian souvenir ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka dalam memajukan pendidikan tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement