REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mengkaji upaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayah kepulauan tersebut melalui Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/FGD) bertema "Mewujudkan Food Security di Wilayah Kepulauan Seribu" pada Selasa.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan di Kepulauan Seribu,” kata Bupati Kepulauan Seribu Junaedi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, Kepulauan Seribu memiliki potensi untuk menjadi contoh keberlanjutan dalam produksi dan distribusi pangan.
Menurut dia, ada tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa semua warga Kepulauan Seribu memiliki akses yang memadai terhadap makanan yang sehat dan bergizi.
Ia mengatakan, adanya kerentanan geografis di Kepulauan Seribu sebagai wilayah yang terdiri dari banyak pulau kecil dan logistik menjadi salah satu hambatan utama dalam distribusi pangan.
"Terbatasnya infrastruktur transportasi dan aksesibilitas menuju pulau-pulau terpencil seringkali membuat sulit untuk membawa makanan segar dan bahan pangan lainnya ke wilayah tersebut,” kata dia.
Junaedi menilai perlu mencari solusi kreatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini mulai dengan penggunaan kapal pengangkut barang yang efisien dan pengembangan jaringan distribusi lokal.
Selain itu, lanjutnya isu lainnya adalah ketahanan ekologis Kepulauan Seribu.
Kepulauan Seribu memiliki lingkungan alam yang unik dan beragam merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan baik.
"Perlu mempromosikan pertanian berkelanjutan dan memperkuat upaya konservasi lingkungan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan ketersediaan pangan jangka panjang," kata dia.
Dia berharap semua pihak yang hadir untuk berkomitmen secara bersama-sama dan menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan dengan kerja keras, kreativitas dan kerja sama yang kokoh.
“Kita tidak boleh mengabaikan aspek sosial dari ketahanan pangan. Kesenjangan ekonomi dan akses terhadap sumber daya merupakan masalah serius yang dapat memperburuk ketidakamanan pangan di Kepulauan Seribu,” kata dia.