Kamis 16 May 2024 16:52 WIB

Rektor Cyber University Soroti Guru yang Paling Banyak Terjerat Pinjaman Online di 2024

Rektor Cyber University menyebut terjerat pinjol akan semakin bebani tugas guru

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikeluarkan akhir April 2024 lalu menunjukkan, profesi guru paling banyak terjerat pinjol.
Foto: dok Cyber University
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikeluarkan akhir April 2024 lalu menunjukkan, profesi guru paling banyak terjerat pinjol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan pinjaman online (pinjol) terjadi karena semakin banyak individu yang membutuhkan dana cepat dan mudah. Maka pinjol jadi solusinya bagi mereka. Apalagi yang susah mendapatkan pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya.

Namun miris, dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikeluarkan akhir April 2024 lalu menunjukkan, profesi guru paling banyak terjerat pinjol.

Gunawan Witjaksono, selaku Rektor Cyber University menyayangkan hal itu. Menurutnya, hal tersebut semakin menambah beban guru. "Banyaknya profesi guru yang terjerat pinjol ini sangat disayangkan. Ini menambah lagi beban para guru," kata Gunawan, kepada media, Kamis (16/5).

Lanjutnya, pertumbuhan pinjol diiringi dengan banyaknya permasalahan yang muncul di tengah masyarakat. Seperti banyaknya laporan praktik pinjol yang tidak etis, bunga yang tinggi serta praktik nagih yang agresif.

 

"Hal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan regulator dan masyarakat umum," jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan sosialisasi tentang bagaimana mengelola keuangan dan memahami risiko melakukan peminjaman melalui Pinjol yang lebih intens.

Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia yang berkerja sama dengan AFTECH, telah secara aktif dan regular melalukan sosialisasi ini kepada masyarakat. Terutama kepada para pelajar sekolah dan universitas.

"Kami telah secara aktif melakukan sosialisasi tentang mengelola keuangan kepada masyarakat terutama kepada para pelajar sekolah dan perguruan tinggi," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement