Rabu 08 May 2024 12:38 WIB

Kantor DPD PDIP Sumut tak Pasang Foto Presiden, Ini Respons Jokowi

Hanya foto Wapres KH Ma'ruf Amin yang terpasang di kantor DPD PDIP Sumut.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo.
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mempersoalkan mengenai penurunan foto dirinya di Kantor DPD PDIP Sumatra Utara. Menurut dia, hal itu bukan masalah besar.

"Ahh foto aja. Yaaa foto aja," kata Jokowi di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

Viral di media sosial, Kantor DPD PDIP Sumatra Utara yang tak memasang foto Presiden Jokowi di dinding. Dalam foto yang beredar, hanya terdapat foto Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang berada di sebelah kanan lambang Garuda Pancasila yang tergantung di dinding.

Dalam foto tersebut juga terdapat Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi. Edy sebagai pejawat diketahui tengah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur dari DPD PDIP Sumatera Utara.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menanggapi viralnya penurunan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor DPD PDIP Sumatra Utara. Dia menjelaskan, tak ada instruksi dari DPP PDIP ihwal penurunan foto tersebut.

"Tidak ada arahan dari DPP PDI Perjuangan. Karena Presiden saat ini adalah Pak Jokowi dan Wakil Presiden adalah Pak KH Ma'ruf Amin yang dihormati oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barikade '98, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Kendati demikian, ia tak menampik adanya bentuk ekspresi dari sejumlah DPD PDIP di daerah-daerah lain yang mencopot foto Jokowi. Sebab, Jokowi sebagai presiden seharusnya menjalankan amanat dan tanggung jawabnya sesuai konstitusi.

"Ya kami mendapat informasi bahwa itu (pencopotan foto Jokowi) terjadi di banyak wilayah, yang dilakukan sebagai respons bahwa seorang presiden itu sumpah setianya menjalankan konstitusi dan undang-undang dengan selurus-lurusnya," ujar Hasto.

"Ketika prinsip-prinsip itu dilanggar dan tidak memberikan keteladanan maka muncul berbagai respons," katanya menegaskan.

 

photo
Anomali Teori Efek Ekor Jas PDIP di Bali - (Infografis Republika)

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement