Sabtu 20 Apr 2024 11:35 WIB

Identifikasi Selesai, Korban Meninggal Kebakaran di Mampang Satu Keluarga dan 3 ART

7 korban tewas kebakaran di Mampang merupakan 4 orang sekeluarga dan 3 ART.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Lokasi kebakaran di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024). 7 korban tewas kebakaran di Mampang merupakan 4 orang sekeluarga dan 3 ART.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Lokasi kebakaran di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024). 7 korban tewas kebakaran di Mampang merupakan 4 orang sekeluarga dan 3 ART.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah mengidentifikasi tujuh jenazah korban kebakaran toko figura Saudara Frame dan Gallery di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan. Empat dari ketujuh jenazah tersebut masih satu keluarga dan tiga jenazah lainnya merupakan asisten rumah tangga (ART) toko tersebut.

“Tujuh jenazah semuanya, yang empat itu satu keluarga. Tiga lainnya itu ART,” Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri, Brigjen Hariyanto kepada awak media, Sabtu (20/4/2024).

Baca Juga

Adapun inisial ketujuh korban meninggal adalah TT ( laki-laki 75 tahun), R (laki-laki 2 tahun), H (perempuan 39 tahun), dan A (perempuan 8 tahun), mereka terdiri dari satu keluarga antara lain kakek, ibu dengan dua orang anaknya. Kemudian ketiga ART-nya T (perempuan 25 tahun), S (perempuan 20 tahun) serta J (perempuan 18 tahun). Ketiga ART itu beralamat tinggal di Bogor dan Wonogiri.

"Ada lima. Itu satu keluarga inti, ada kakek, ibu, ada dua anak,” kata Hariyanto.

Menurut Hariyanto, para korban tewas mengalami luka bakar mencapai 100 persen. Jika dilihat secara kasat mata maka jenazah itu dipastikan tidak dapat dikenali. Sehingga untuk mengetahui identitas dari para korban itu dengan memanfaatkan properti dan gigi yang melekat di tubuh korban. Namun pihaknya tidak sampai menggunakan DNA untuk identifikasi.

“Seratus persenlah, 99 sekian persen ada sisa dikit. Jadi kalo dikenali dengan wajah gak bisa, jadi ada propertinya ada giginya yang masih bisa kita identifikasi,” ungkap Hariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement