Selasa 09 Apr 2024 13:23 WIB

BMKG Prakirakan Wilayah Jateng Selatan Berpotensi Hujan Saat Sholat Id

Gelombang atmosfer Kelvin berdampak terhadap terjadinya hujan sedang hingga lebat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah Jawa Tengah berpotensi hujan saat sholat Id.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah Jawa Tengah berpotensi hujan saat sholat Id.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya berpotensi hujan saat Shalat Id dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada Rabu (10/4/2024). Hujan ringan juga berpotensi terjadi pada hari berikutnya.

"Pantauan cuaca dari Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap pada hari Selasa, pukul 05.00-10.00 WIB, terjadi hujan ringan hingga lebat disertai petir," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga

Dalam hal ini, kata dia, curah hujan di wilayah perkotaan Cilacap pada Selasa pagi tercatat 68 milimeter atau kategori lebat, di Bandara Tunggul Wulung tercatat 45 milimeter atau kategori sedang, dan di Dayeuhluhur tercatat 9 milimeter atau kategori ringan.

Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer pada Selasa, kata dia, menunjukkan adanya Madden Julian Oscillation (MJO) di fase 4 atau Maritime Continent yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di Indonesia.

Menurut dia, adanya gelombang atmosfer Kelvin yang salah satunya melewati Jawa bagian barat dan tengah serta adanya belokan angin di Jateng berdampak terhadap terjadinya hujan sedang hingga lebat, khususnya di wilayah Cilacap dan sekitarnya pada Selasa pagi.

"Khusus untuk tanggal 10 April 2024 wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, diprakirakan berawan pada pagi hari, ada potensi hujan ringan di beberapa wilayah di pesisir selatan. Namun pada sore hingga malam hari diprakirakan akan berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang," katanya.

Bahkan berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stamet Ahmad Yani Semarang, kata dia, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada 9-11 April. 

Menurut dia, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kendal, Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kota/Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

Sementara pada hari Rabu (10/4) cuaca ekstrem berpotensi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota Salatiga, Kota/Kabupaten Semarang, Purwodadi, Kudus, Pati, Kendal, Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Brebes, dan sekitarnya.

Selanjutnya pada Kamis (11/4/2024) cuaca ekstrem berpotensi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

"Bagi para pemudik tetap harus berhati-hati dalam perjalanan karena curah hujan dengan intensitas sedang disertai petir diprakirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama pada sore hingga malam hari," kata Teguh.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement