Sabtu 27 Jan 2024 11:30 WIB

Jakpro Tegaskan Kampung Susun Bayam Bukan untuk Warga Kampung Bayam

Jakpro menyebut Kampung Susun Bayam adalah hunian pekerja JIS.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Aktivitas warga yang menghuni Kampung Susun Bayam di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (23/1/2024).
Foto:

Sebagian warga Kampung Bayam memilih akan tetap bertahan di Kampung Susun Bayam. Salah satu warga Kampung Bayam, Neneng (43 tahun), mengaku kecewa dengan solusi yang diberikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk membangun rusun baru. Pasalnya, sejak awal KSB memang diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam. 

"Kita nggak terima lah. Sebenarnya tempat kita ini buat siapa?" kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (25/1/2024).

Ia mengatakan, para warga akan tetap memilih bertahan di KSB. Sebanyak 34 KK yang kini menghuni KSB disebut tak akan bergeser ke mana pun.

Neneng mempersilakan apabila Pemprov DKI Jakarta berencana membuat rusun baru. Namun, rusun baru itu tak akan ditempati oleh warga Kampung Bayam. 

"Kita mau dibuatin tahun 2025. Nah kata ibu-ibu pada ngomong, ini mah nanti keburu wafat ngebangunin rusun. Yaudah bangunin aja buat siapa kek. Kita mah intinya tidak akan bergeser dari KSB. Emang ini tempat tinggal kita," ujar dia. 

Ia menegaskan, KSB sejak awal memang dibangun untuk warga Kampung Bayam. Di lokasi itulah, warga biasa tinggal dan bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani Muhammad Furqon juga mempertanyakan fungsi dari rusun yang rencananya akan dibangun Pemprov DKI Jakarta di Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

"Sekarang (rusun baru) ini untuk apa? Kalau Pj Gubernur membangun lagi apakah itu tidak mengeluarkan APBD hanya memperhatikan Kampung Bayam doang? Kan Kampung Bayam sudah ada tempatnya di sini, tempat ini buat apa, nah lalu dibangun lagi buat Kampung Bayam saja, kan tidak berujung," kata  Muhammad Furqon  di Jakarta, Rabu (24/1/2024). 

Menurut Furqon, Pemprov DKI Jakarta harus lebih memperhatikan beberapa kampung yang ada di Jakarta, seperti Kampung Walang (Jakarta Utara) yang menurutnya lebih butuh perhatian pemerintah, sehingga wilayah Jakarta lebih tertata dan rapi. 

"Di situ ada Kampung Walang, ada Kampung ITC, itu kampung-kampung yang harus ditata, berapa jiwa mereka di sana yang seumur hidupnya melahirkan anak keturunan Jakarta yang tidak diperhatikan pemerintah. Itu yang seharusnya Pj Gubernur mengarah ke sana, bukan kepada yang sudah ada. Kampung Bayam kan sudah dibuatkan oleh Gubernur sebelumnya," jelas Furqon.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement