REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tiga hari setelah kejadian, Polresta Bandar Lampung telah mengidentifikasi identitas satu dari dua pelaku pelempar bom molotov yang berboncengan motor di rumah Hidir Ibrahim, ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Lampung, pada Sabtu (16/12/2023) sekira pukul 02.55 WIB. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik membenarkan, identitas satu pelaku pelempar bom molotov di rumah Hidir Ibrahim, yang juga Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung. Pelaku masih dikejar petugas Satreskrim Polresta Bandar Lampung.
“Sudah ada identitasnya, tunggu saja Satreskrim Polresta Bandar Lampung (masih mengejarnya),” kata Umi Fadilah Astutik di Bandar Lampung, Selasa (19/12/2023).
Menurut Umi, petugas sudah mengantongi identitas satu dari dua pelaku pelempar bom molotov di rumah Hidir Ibrahim di Jl Raden Gunawan 2 Kelurahan Rajabasa Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu pekan lalu. Namun dia belum bisa membeberkan nama dan asalnya.
“Nanti kalau sudah ada hasilnya, akan kami sampaikan,” kata Umi.
Umi juga belum bisa menjelaskan motif pelaku melempar bom molotov ke rumah tokoh NU Provinsi Lampung tersebut, apalagi saat ini masa kampanye Pemilu 2024. “Masih didalami,” kata Umi.
Rumah Hidir Ibrahim, ketua GP Ansor Lampung yang juga wakil ketua PWNU Lampung dilempar bom molotov oleh dua pengendara berboncengan motor di Jl Raden Gunawan 2, Rajabasa Pemuka, Bandar Lampung, pada Sabtu (16/12/2023) pukul 2.55. Dalam tayangan video kamera tersembunyi (CCTV) kedua pelaku melempar botol namun tersangkut di lampu pagar rumah dan meledak di atasnya.
Saat kejadian, di halaman parkir rumah korban terdapat dua mobil dan motor. Namun, bom molotov yang dilempar tidak sempat memasuki halaman rumahnya karena tersangkut di lampu di atas pagar.
Menurut Rita, tetangga sebelah Hidir Ibrahim, korban pernah diteror beberapa orang masuk halaman rumahnya menggunakan senjata tajam. Pelaku hanya merusak kaca spion mobil yang sedang diparkir.
“Saya ingat pernah dua kali, terakhir pelaku masuk halaman rumah dan merusak kaca spion mobil,” kata Rita.
Sedangkan kejadian ketiga ini, Rita mengaku tidak mengetahui sama sekali terlebih kejadiannya saat orang sedang tidur menjelang waktu Subuh. “Saya malah tahu dari Pak RT,” kata Rita.