Kamis 14 Dec 2023 20:01 WIB

Hilangkan Kesenjangan Digital, Puluhan Sekolah Mendapat Bantuan Laboratorium Virtual

Indo Mega Vision membantu 50 sampai 100 sekolah lagi dengan fokus ke luar pulau Jawa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
PT Indo Mega Vision, produsen solusi teknologi digital terkemuka di Indonesia, meluncurkan GEAR VLab.
Foto: dok. Republika
PT Indo Mega Vision, produsen solusi teknologi digital terkemuka di Indonesia, meluncurkan GEAR VLab.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Indo Mega Vision, produsen solusi teknologi digital terkemuka di Indonesia, meluncuran GEAR VLab. Sebuah platform laboratorium virtual inovatif yang dirancang untuk memberdayakan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Khususnya yang memiliki anggaran terbatas, untuk mengadopsi teknologi digital dan mengikuti perkembangan dunia.

Menurut Presiden Direktur PT Indo Mega Vision, Sugiyanto Sutikno, peluncuran GEAR VLab datang pada saat yang kritis ketika kesenjangan digital dalam pendidikan menjadi semakin nyata akibat pandemi COVID-19. 

Pemerintah Indonesia telah mengakui urgensi untuk mengatasi masalah ini, karena akses yang tidak merata terhadap teknologi digital dan pendidikan berkualitas telah diperburuk, mempengaruhi siswa di komunitas rentan dan kelompok populasi miskin.

"GEAR VLab ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dengan menyediakan solusi hemat biaya yang memungkinkan sekolah untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum mereka tanpa memerlukan infrastruktur yang mahal," ujar Sugiyanto kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Sugianto menjelaskan, melalui produk ini pihaknya ingin membantu pendidikan di Indonesia. Sehingga, pihaknya pun membuat program CSR bareng axioo dan intel.

Menurutnya, tahun ini pihaknya sudah membantu 70 sekolah gratis. Tak ada syarat untuk mendapatkan bantuan ini, tapi harus vokasi SMK dan Poliketnik. 

Tahun 2024, pihaknya menargetkan bisa membantu 50 sampai 100 sekolah lagi dengan fokus ke luar pulau Jawa. "Mayoritas yang kami bantu itu 70 persennya ada Kalimantan, Sulawesi  Papua," katanya.

Khusus di Jabar, kata dia, ada satu SMK yang menjadi percontohan nasional d indonesia. "Sekarang sekolah yang kami bantu itu telah berorientasi dari sekolah yang akan bubar setelah ada fasilitas baru jadi maju," katanya.

Platform ini, kata dia, menawarkan berbagai alat dan sumber daya virtual yang mensimulasikan lingkungan laboratorium dunia nyata. Sehingga, memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen dan mempelajari konsep-konsep kompleks melalui pengalaman digital interaktif.

"Kesenjangan digital di Indonesia adalah tantangan yang signifikan, dengan kontras yang mencolok antara kota besar dan daerah pedesaan dalam hal adopsi teknologi," katanya.

Untuk sekolah-sekolah perkotaan, kata dia, sering kali memiliki akses yang lebih baik terhadap perangkat digital dan konektivitas internet. Namun, sekolah-sekolah pedesaan berjuang dengan infrastruktur dasar, membuat mereka kesulitan untuk beralih ke pembelajaran digital. 

"Kesenjangan ini tidak hanya menghambat kemajuan pendidikan tetapi juga membatasi peluang masa depan bagi siswa di daerah tersebut," katanya.

Di tempat yang sama, Vice President Strategic Partnership PT Tera Data Indonusa tbk ( Axioo), Timotius Theopelus, GEAR VLab ini memanfaatkan Teknologi Virtualisasi Intel (IDV). GEAR VLab adalah sistem canggih yang memanfaatkan kemampuan Teknologi Virtualisasi Intel (IDV) untuk merevolusi cara komputer digunakan dalam pengaturan pendidikan.

Selain itu, kata dia, produk ini hemat Biaya. Bahkan, mengurangi kebutuhan akan banyak mesin fisik, bisa menurunkan biaya keseluruhan bagi lembaga pendidikan sampai dengan 30 persen. "Produk Gear VLab ini hemat listrik, hemat tempat, sekolah yang koneksi internetnya terbatas jadi lebih terkoneksi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement