Selasa 21 Nov 2023 07:03 WIB

Kasus Koja, Kriminolog UI: Misteri Kakak-Adik Terkunci di Kamar Belum Terungkap

Kriminolog UI sebut banyak misteri kasus kematian bapak-anak Koja belum terpecahkan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kriminolog UI sebut misteri kematian bapak-anak Koja belum terungkap.
Foto: Republika/ Alkhaledi Kurnialam
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kriminolog UI sebut misteri kematian bapak-anak Koja belum terungkap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polres Metro Jakarta Pusat masih belum mengungkapkan penyebab kematian seorang bapak berinisial HR (50 tahun) dan anak kandungnya AQ (2 tahun) di dalam rumah di Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023) lalu. Sehingga dengan belum diungkapnya penyebab kematian kedua korbab maka masih banyak pula spekulasi terkait kasus tersebut.

“Selama masih belum diungkap atau diketahui penyebab kematian bapak dan anak itu masih banyak kemungkinan fakta dari kasus ini,” ujar kriminolog Universitas Indonesia (UI) Achmad Hisyam, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Menurut Hisyam banyak misteri yang belum terpecahkan dalam kasus penemuan jasad bapak dan anak balita tersebut. Salah satunya terkait lokasi ditemukannya jasad korban AQ dan kakaknya berinisial AD (4 tahun) yang berada di dalam kamar dengan kondisi pintu terkunci. Kata dia, polisi harus menyelidiki dan mengungkap kenapa pintu kamar tempat kedua anak korban itu ditemukan.

“Kenapa bisa terkunci atau dikunci. Apakah dikunci dari dalam kamar atau dari luar. Itu kok bisa anak kecil terkunci di dalam kamar. Hal-hal detail ini perlu diperhatikan,” kata Hisyam.

Kemudian terkait dengan darah milik korban HR yang menempel di istrinya berinisial NP (31 tahun) juga perlu didalami lagi, tidak hanya berdasarkan keterangan dari saksi NP semata.

Apakah darah tersebut dari luka dari korban HR akibat jatuh terpeleset atau luka akibat tindak kekerasan. Artinya penyebab kematian korban HR dapat mengungkap fakta-fakta kasus tersebut.

“Kalau ada tindak penganiayaan pasti itu ketahuan, kalau ada tindakan pencurian juga pasti ketahuan. Jadi itu kuncinya apa penyebab kematian korban, kenapa kedua anaknya itu terkunci di dalam kamar,” ucap Hisyam.

Lanjut Hisyam beberapa kemungkinan yang terjadi dalam kasus penemuan jasad bapak dan anak di Koja, Jakarta Utara tersebut. Di antarnya apakah mereka (korban) mengalami tindak pencurian dengan kekerasan atau perampokan. Kemudian korban HR dianiaya, anaknya juga jadi korban lalu ibunya (NP) menjadi setres atau trauma dan dia tidak berani keluar. 

“Kemungkinan lain apakah korban hanya punya anak dua, ada gak anggota keluarga lain, atau saudara dari istri atau dari suami yang mungkin ada sengketa kemudian kelahi menyebabkan kematian itu ada kemungkinan. Kuncinya adalah di penyebab kematian kedua korban,” terang Hisyam. 

Sebelumnya, Polisi mengungkap temuan baru dalam kasus penemuan jasad HR dan AQ di dalam rumah, salah satunya mengenai bercak darah HR yang menempel di tubuh NP. Temuan baru itu diungkap setelah pihak penyidik dapat meminta keterangan kepada korban hidup NP. Sebelumnya NP sempat tidak dapat diperiksa usai ditemukan dalam kondisi lemas dan linglung. 

"NH tak kuasa mengangkat tubuh suaminya dari kamar mandi sehingga terjatuh lagi. Itu menyebabkan bercak pada bagian tubuh sang istri," ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement