Senin 06 Nov 2023 07:46 WIB

Diduga Dendam Jadi Korban Kekerasan Seksual, Pria Bunuh Pamannya Sendiri dengan Celurit

Korban meninggal akibat dianiaya oleh tersangka menggunakan celurit.

Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Tim unit Reskrim Polsek Teluk Mengkudu bekerja sama dengan Satreskrim Polres Serdang Bedagai (Sergai) menangkap pelaku pembunuhan, saat berada di Sungai Dungun, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai, Sumatra utara. Pelaku adalah JE (27 tahun) warga Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Sergai.

"Pelaku diringkus petugas, Jumat (3/11/2023) sekitar pukul 04.00 WIB, saat berusaha melarikan diri dari perkebunan sawit milik masyarakat," kata Kasi Humas Polres Sergai Ipda Brimen, dalam keterangan, Ahad (5/11/2023).

Baca Juga

Brimen menyebutkan dari hasil penangkapan terhadap pelaku, polisi menyita barang bukti berupa satu celurit (senjata tajam). "Kita berhasil mengungkap pelaku penganiayaan yang menghilangkan jiwa (pembunuhan), kurun waktu delapan jam," ucapnya.

Ia mengatakan kejadian bermula pada Kamis (2/11/2023) sekitar pukul 19.30 WIB, telah terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Penganiayaan ini dilakukan tersangka JE kepada pamannya sendiri Poniran (56) di Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Sergai.

Mendapat informasi tersebut, personel unit Reskrim Polsek Teluk Mengkudu bersama Satreskrim Polres Sergai beserta tim operasional mendatangi TKP.

"Namun korban sudah dibawa oleh keluarganya menuju Rumah Sakit (RS) Sultan Sulaiman, karena luka yang dialami cukup parah, Poniran dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Kasi Humas menjelaskan laporan dari warga adanya korban penganiayaan ke Polsek Teluk Mengkudu, kemudian personel melakukan penyelidikan hingga berhasil menangkap pelaku. "Pelaku melakukan penganiayaan tersebut karena dendam akibat kekerasan seksual menyimpang yang dilakukan oleh korban kepada tersangka," tegas Brimen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement