Dari hasil autopsi tim dokter RS Polri Kramat Jati pun, korban masih dalam keadaan hidup saat terbakar, hal ini mengacu pada temuan jelaga atau butiran arang halus pada rongga pernapasan.
Saat ditemukan di dalam Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma CHR masih dalam terbakar, tapi penyebab kebakaran belum diketahui. "Masih, masih (berkobar api)," ujarnya.
Untuk sementara Polres Metro Jakarta Timur hanya dapat memastikan bahwa korban meninggal bukan akibat terbakar, melainkan karena pendarahan luka pada bagian dada bawah. "Terdapat enam luka. Tiga luka berada di hati dan berakibat fatal. Luka bakar di tubuh 91 persen," katanya.