Rabu 20 Sep 2023 20:06 WIB

BPBD DKI: Kebakaran yang Terjadi di Jakarta Didominasi Korsleting Listrik 

Periode 2020 hingga 2022, ada 1.287 kebakaran di Jakarta dipicu korsleting listrik.

Rep: Haura Hafidzah/Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.
Foto:

BPBD DKI mencatat ada enam kelurahan di Jakarta yang dinilai paling rawan terjadi bencana kebakaran. Enam kelurahan tersebut mengalami intensitas kejadian kebakaran yang tinggi, setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

"Dalam periode 2020—2022 ada kelurahan kategori tinggi paling banyak kebakaran, yaitu di Cengkareng Timur, Kapuk, Sunter Agung, Kalideres, Penjaringan, dan Pulogadung,z" kata Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Oktavianes, Rabu.

Dalam tiga tahun terakhir, terjadi kebakaran sebanyak 26 peristiwa di Kelurahan Cengkareng Timur, 24 peristiwa kebakaran di Kelurahan Kapuk, dan 21 insiden kebakaran di Kelurahan Sunter Agung. Lalu sebanyak 20 peristiwa kebakaran di Kelurahan Kalideres, 20 kejadian kebakaran di Kelurahan Penjaringan, serta 19 insiden kebakaran di Kelurahan Pulogebang.

Keenam kelurahan tersebut diketahui merupakan kawasan padat penduduk, sehingga rawan terjadi kebakaran. Secara umum, menurut catatan BPBD DKI, penyebab terbesar kebakaran yang terjadi di Jakarta lantaran masalah arus pendek listrik atau korsleting listrik.

"Penyumpang penyebab kebakaran terbesar di DKI Jakarta selama tiga tahun adalah korsleting listrik dengan persentase 74,4 persen. Penyebab kebakaran terbesar kedua adalah putung rokok, petasan, petir 14,33 persen," jelas Michael.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement