Selasa 10 Sep 2024 12:29 WIB

Pos Bloc Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik di Kedai Kopi

Kerugian akibat kebakaran di Pos Bloc diduga mencapai Rp 2 miliar.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Pengunjung saat beraktivitas di Pos Bloc, Jakarta, (ilustrasi). Kebakaran terjadi di Pos Bloc, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024) dini hari.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung saat beraktivitas di Pos Bloc, Jakarta, (ilustrasi). Kebakaran terjadi di Pos Bloc, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran terjadi di Pos Bloc, Sawah Besar, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024) dini hari. Kebakaran yang terjadi di area lokasi pertemuan dan kuliner dekat Kantor Pos Indonesia di Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini terjadi pada 00.30 WIB dan kemudian merambat ke bagian Masjid Al Bror Gedung Pos.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik. "Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik dari salah satu kedai kopi di area Pos Bloc. Segera kami kerahkan petugas untuk melakukan penanganan. Total kami kerahkan sebanyak 14 unit mobil pemadam dengan kekuatan sebanyak 56 personel," kata Asril saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga

Asril menyebut pihaknya menerima informasi kejadian kebakaran pada Selasa sekitar 00.43 WIB dini hari. Informasi tersebut berasal dari laporan warga yang datang ke pos pemadam kebakaran di Pasar Baru.

Pengerahan awal melibatkan sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Pos Pasar Baru dan Masjid Istiqlal. Saat mobil damkar tiba di lokasi sekitar pukul 00.50 WIB kondisi api sudah membesar.

Setelah tiba di lokasi, petugas segera melakukan proses pemadaman untuk mengatasi kobaran api. Usai penanganan selama lebih dari 30 menit, api baru bisa dipadamkan dan proses pemadaman memasuki tahap pendinginan sekitar pukul 01.33 WIB dini hari.

"Kejadian tidak sampai mengakibatkan korban jiwa maupun luka berat. Area yang terbakar mencapai sekitar 1.000 meter persegi dengan taksiran kerugian sekitar Rp 2 miliar," ujar Asril.

Sementara itu, perwira piket hari ini, Mulandono menjelaskan kejadian kebakaran diketahui berasal dari salah satu bangunan kedai kopi di Pos Bloc atau tepatnya di area dapur kedai. Api tersebut diketahui petugas keamanan berawal dari adanya korsleting listrik di ruangan.

Kemudian, petugas yang ada di lokasi berupaya melakukan penanganan dini menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan menghubungi petugas Gulkarmat. Namun, api terus membesar hingga menghanguskan Masjid Al Abror yang terletak tepat bersebelahan dengan bangunan Gedung Pos Bloc.

"Hingga pagi ini petugas kami masih siagakan dan lakukan penyiaran mengantisipasi penyalaan kembali. Saat ini juga tinggal pembongkaran yang di langit-langit untuk peredam panas karena susah kalau udah kebakaran, harus dipotong, kita targetkan jam 09.00 WIB selesai," kata Mulandono.

Sementara itu, PT Pos Indonesia menegaskan layanan operasional pengiriman tidak terganggu imbas kebakaran yang terjadi di belakang area Pos Bloc, Sawah Besar, Jakarta. "Operasional kiriman tidak terganggu karena terpisah dari gedung processing," kata Corporate Secretary dan ESG PT Pos Indonesia Tata Sugiarta.

Tata menjelaskan kebakaran terjadi pada area belakang Pos Bloc yang merupakan sebuah lokasi pertemuan dan kuliner dekat Kantor Pos Indonesia di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kebakaran pukul 00.30 WIB itu kemudian merambat ke bagian Masjid Al Bror Gedung Pos.

"Sempat terdengar dan terjadi ledakan kurang lebih sebanyak 3 kali," ujarnya.

Karena kebakaran itu, kata Tata, Masjid Al Abror sementara tidak dapat digunakan. "Kondisi pagi ini, seluruh (bagian) masjid tidak dapat digunakan untuk aktivitas shalat lima waktu," ujar Tata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement