REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah lima tahun lamanya, para pedagang Pasar Senen Blok VI, Jakarta Pusat bertahan di tempat penampungan sementara (TPS). Mereka masih menanti kapan kembali berdagang di lokasi Pasar Senen Blok VI yang revitalisasinya masih mangkrak hingga saat ini.
Pantauan Republika.co.id di sekitar kawasan Pasar Senen, pada Senin (7/8/2023), para pedagang Pasar Senen Blok VI berdagang di beberapa titik di sisi luar Pasar Senen Blok VI yang akan direvitalisasi. Mereka tersebar di sisi timur, barat, dan selatan dari lokasi pasar dengan produk dagangan yang berbeda-beda.
Di sisi timur, ada bangunan TPS dua lantai yang ditempati oleh para pedagang sembako dan aneka sayuran. Titik tersebut dikenal para pedagang sebagai lokasi AKS. Sebenarnya kondisinya berada di pinggir jalan, lurusan dengan Pasar Senen Blok III, IV, dan V atau seberang Stasiun Senen. Namun, tidak tersedia lahan untuk parkir kendaraan di TPS itu.
"Di sini kendalanya lahan parkiran yang enggak ada, jadi orang enggak ke sini. Sudah lima tahun kami di sini," kata seorang pedagang cabai yang ingin disebut saja dengan panggilan Agus, kepada Republika.co.id, Senin (7/8/2023).
Dia mengatakan, selama berdagang di TPS tersebut, pendapatannya mengalami penurunan lantaran faktor tersebut. Dia meminta agar revitalisasi Pasar Senen Blok VI yang mangkrak bisa segera dirampungkan.
"Susah di sini (jualannya), turun drastis pendapatannya. Ingin ke sana (lokasi Pasar Senen Blok VI) saja sih daripada di sini. Enggak nyaman di sini," tutur dia.
Dari TPS sisi timur, bergerak ke arah sisi barat melintasi Terminal Senen, terdapat juga para pedagang 'pindahan' Pasar Senen Blok VI yang ditampung di TPS, tepatnya TPS yang menghadap ke Plaza Atrium. TPS itu dikenal pedagang dengan sebutan CKS.
Di TPS tersebut rerata pedagangnya adalah mereka yang menjajakan tas. Tak jauh dari titik tersebut, di TPS sisi selatan atau disebut BKS terdapat juga para pedagang 'pindahan' Pasar Senen Blok VI yang menjajakan barang dagangan campuran seperti pakaian, tas, serta makanan.
Rina (50 tahun), seorang pedagang yang berdagang di TPS sisi barat mengungkapkan keluhannya selama dipindahkan ke TPS. Dia mengaku, dagangannya sontak menjadi sepi karena menurutnya lokasi dagangnya saat ini kurang strategis.
"Keluhannya ya sepi karena mungkin bangunan kecil, tokonya sedikit. Kan bangunan di dalam (Pasar Senen Blok VI sebelum direvitalisasi) kami jadi satu, pembeli bisa belanja campuran, barangnya lengkap. Sekarang penampungan dipecah jadi tiga, AKS, BKS, dan CKS, jadi enggak banyak pilihan, orang maunya belanja di satu titik barangnya lengkap," ujar dia.
Rina mengharapkan agar revitalisasi Pasar Senen Blok VI dapat segera direalisasikan oleh pemerintah. Sehingga hal itu bisa mengembalikan kondisi transaksi jual beli yang lebih hidup dibandingkan di TPS.
"Lama sekali dibangun kan. Padahal janjinya secepatnya. Waktu itu kita sudah tenang sejak peletakan batu, gambarannya nyaman. Kenyataannya belum dibangun," tutur dia.
Diketahui, peletakan batu pertama atau groundbreaking Pasar Senen Blok VI dilakukan pada Maret 2021 yang silam oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pembangunan revitalisasi itu dijanjikan rampung pada Kuartal II 2022. Namun kenyataannya hingga sekarang masih mangkrak.