Kamis 03 Aug 2023 17:57 WIB

Gelar JIF 2023, Sekda DKI Ajak Investor Tanamkan Investasi di Jakarta

Kata BI DKI, pertumbuhan ekonomi di Jakarta sebagian besar digerakkan investasi.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (12/10/2021). Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) menempatkan Jakarta di peringkat 12 dunia sebagai kota dengan pencakar langit terbanyak, mengungguli Kuala Lumpur, Singapura, Melbourne, Beijing, Sydney, dan kota-kota maju dunia lainnya.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (12/10/2021). Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) menempatkan Jakarta di peringkat 12 dunia sebagai kota dengan pencakar langit terbanyak, mengungguli Kuala Lumpur, Singapura, Melbourne, Beijing, Sydney, dan kota-kota maju dunia lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI menggelar Jakarta Investment Forum 2023 di Hotel St Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Kamis (3/8/2023). Acara bertema 'Global City and Beyond' tersebut sejalan dengan proyeksi Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis berskala global.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI, Joko Agus Setyono mengatakan, forum bisnis dan investasi tahunan tersebut diadakan untuk memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan. Dia menjelaskan, JIF 2023 digelar sebagai wadah promosi proyek potensial kepada calon investor dalam dan luar negeri.

 

"Hari ini kita melaksanakan Jakarta Investment Forum, tujuannya adalah bagaimana Jakarta bisa membiayai berbagai kegiatan strategis, seperti pariwisata, infrastruktur, kesehatan, dan lain sebagainya," kata Joko saat pembukaan di Hotel St Regis, Setiabudi, Jaksel.

 

Menurut dia, Jakarta Investment Forum 2023 berusaha mengundang para investor untuk menanamkan investasinya di Ibu Kota. "Mudah-mudahan mereka tertarik dengan kondisi suasana ekonomi Jakarta. Apalagi Jakarta akan menjadi kota global dalam waktu dekat. Sehingga kita memerlukan pembiayaan untuk mewujudkan pembangunan tersebut," kata Joko.

Dia menargetkan, melalui mekanisme pembiayaan dan investasi yang optimal, Jakarta dapat melanjutkan kegiatan pembangunan jangka panjang. "Harapan saya peningkatan investasi akan memberikan multiplier effect di berbagai sektor yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Joko.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, pentingnya peranan investasi dalam struktur perekonomian di Jakarta. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di Jakarta sebagian besar digerakkan oleh investasi, baik lokal maupun mancanegara.

"Memang yang paling besar itu adalah konsumsi rumah tangga, sekitar 60 persen. Baru kemudian belanja pemerintah sebesar 12 persen. Jadi, upaya diadakan kegiatan JIF ini agar kita bisa menarik investasi dan ini bisa juga untuk mendorong perekonomian Jakarta secara umum," kata Arlyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement