Ahad 23 Jul 2023 13:42 WIB

DKJ Sukses Gelar Sayembara Novel dan Manuskrip Puisi 2023

Sayembara Novel menerima 366 naskah dari seluruh Indonesia hingga sejumlah negara.

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) melalui Komite Sastra sukses menggelar Sayembara Sastra dalam mata anggaran 2023.
Foto: Dok. DKJ
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) melalui Komite Sastra sukses menggelar Sayembara Sastra dalam mata anggaran 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) melalui Komite Sastra sukses menggelar Sayembara Sastra dalam mata anggaran 2023 ini. Sayembara Novel dan Sayembara Manuskrip Puisi DKJ menjadi perhelatan akbar yang dinanti publik sastra Indonesia. 

Menjadi wadah penciptaan karya-karya bermutu Sastra Indonesia. Sayembara Novel dan Sayembara Manuskrip Puisi dibuka untuk publik mulai tanggal 14 Februari 2023 dan ditutup 20 April 2023. 

Baca Juga

Ketua Komite Sastra DKJ, Hasan Aspahani mengungkapkan, Program unggulan Komite Sastra ini tetap menjadi gelaran yang dinanti publik sastra dengan antusiasme yang luar biasa. Mewadahi minat dan gairah para penulis Indonesia.

“Yang menarik mula-mula jumlah peserta yang banyak. Itu artinya minat dan energi para penulis kita ini masih tinggi. Secara tema juga beragam, ini juga menggembirakan. Kita memang ingin melihat bagaimana penulis kita menggarap tema-tema yang variatif, dengan pendekatan dan penggarapan yang segar,” ungkap Hasan Aspahani, dalam keterangan tertulis, Ahad (23/7/2023).

Sayembara Novel menerima 366 naskah dari seluruh wilayah di Indonesia dan dari luar negeri (Jerman, Kamboja, Amerika, dan Turki). Gelaran tahun ini juga menjadi gelaran dengan penerimaan naskah novel terbanyak dari tiga penyelenggaraan sebelumnya. Di sisi Manuskrip Puisi, panitia sayembara menerima 431 naskah manuskrip puisi dari seluruh wilayah di Indonesia dan luar negeri (Amerika, Jerman, Italia, dan Rusia). 

Komite Sastra DKJ mempercayakan tiga juri di masing-masing kategori, dalam Sayembara Novel, Komite Sastra DKJ mempercayakan Dhianita Kusuma Pertiwi, Azhari Aiyub, dan Zaky Yamani. Sedangkan dalam Sayembara Manuskrip Puisi, Komite Sastra mempercayakan Inggit Putria Marga, Kiki Sulistyo, dan Royyan Julian. 

Keseluruhan juri memilih dan menilai dengan seksama naskah-naskah yang diterima guna menjaga kualitas jebolan sayembara sastra DKJ. Hasan Aspahani menambahkan, perjalanan Sayembara Sastra DKJ di setiap tahunnya menjanjikan banyak tawaran kebaruan gaya kepenulisan, genre, dan tema. Tidak berhenti di situ, Sayembara Sastra DKJ juga merupakan wujud keberhadiran DKJ dalam peta ekosistem kesenian Indonesia.

“Dalam sejarahnya sejak 1974, sayembara DKJ sempat berganti konsep dari naskah ke penghargaan buku, sempat juga vakum lama karena dianggap tak ada naskah yang memenuhi standar mutu. Sejak 1997 sayembara novel hinga 2023 terselengara rutin tiap dua tahun dan semakin banyak tawaran kebaruan dari karya-karya yang terpilih. Rasanya sayembara ini jadi bahan menengok alasan pembentukan DKJ pada 1968 dulu, yaitu menjembatani jarak antara seni-hiburan dan seni-kreatif,” kata Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement